Bupati Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan Abdul Wahid meminta setiap desa dari 214 desa/kelurahan yang ada didaerah mampu menciptakan minimal satu inovasi terhitung lima bulan terakhir sisa anggaran program inovasi desa 2019.
"Saya tunggu setiap desa menciptakan inovasi, mirip dengan daerah lain juga tidak apa-apa, yang penting ada inovasi yang dihasilkan melalui program inovasi desa, " ujar Wahid di Amuntai, Selasa.
Wahid mengatakan, para.pendamping desa sudah digaji hendaknya bisa mendorong dan membantu generasi muda di desa menciptakan inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan bagi desa.
Bupati mengaku sudah mengetahui beberapa inovasi yang dihasilkan oleh beberapa desa di bidang usaha perikanan, peternakan dan pertanian.
"Inovasi yang dihasilkan sudah cukup bagus, namun hendaknya kegiatan inovasi tidak menunggu tersedianya anggaran, melainkan bisa diwujudkan melalui kreativitas dengan anggaran yang tersedia," kata Wahid.
Contoh Inovasi desa, kata Wahid lagi cukup banyak berseleweran di media sosial, masyarakat membuat berbagai objek wisata dan spot foto yang mengundang daya tarik wisatawan lokal.
Bupati berharap minimal di wilayah Kota Amuntai nantinya juga banyak tersedia spot foto untuk pengunjung.
Membuka rapat koordinasi tim inovasi kabupaten (TIK) program inovasi desa (PID) tingkat Kabupaten HSU di Ballroom Hotel Minosa Resort Amuntai, Wahid berharap melalui kegiatan rakor bisa mendorong dan memotivasi pihak terkait PID untuk melakukan terobosan inovasi desa.
Koordinator tenaga ahli program.pembangunan dan pemberdayaam masyarakat desa (P3MD) Kabupaten HSU Barkaturrahim mengatakan, sejak PID digulirkan 2017 desa-desa yang sudah melakukan inovasi pada umumnya sudah lebih dulu memiliki potensi.
"Contohnya di Kecamatan Amuntai Selatan ada inovasi membikin telor asin dengan aneka rasa, karena di wilayah kecamatan ini memang dikenal sebagai usaha peternakan Itik Alabio," katanya.
Menurutnya inovasi tidak harus menciptakan sesuatu hal yang belum ada, tetapi bisa pula dengan mengembangkan potensi yang ada atau mengadopsi inovasi dari daerah lain.
Barkaturrahim berharap melalui pengembangan inovasi akan mendorong terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga inovasi yang dihasilkan di desa dapat pula berkembang sebagai sumber pendapatan bagi desa dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Saya tunggu setiap desa menciptakan inovasi, mirip dengan daerah lain juga tidak apa-apa, yang penting ada inovasi yang dihasilkan melalui program inovasi desa, " ujar Wahid di Amuntai, Selasa.
Wahid mengatakan, para.pendamping desa sudah digaji hendaknya bisa mendorong dan membantu generasi muda di desa menciptakan inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan bagi desa.
Bupati mengaku sudah mengetahui beberapa inovasi yang dihasilkan oleh beberapa desa di bidang usaha perikanan, peternakan dan pertanian.
"Inovasi yang dihasilkan sudah cukup bagus, namun hendaknya kegiatan inovasi tidak menunggu tersedianya anggaran, melainkan bisa diwujudkan melalui kreativitas dengan anggaran yang tersedia," kata Wahid.
Contoh Inovasi desa, kata Wahid lagi cukup banyak berseleweran di media sosial, masyarakat membuat berbagai objek wisata dan spot foto yang mengundang daya tarik wisatawan lokal.
Bupati berharap minimal di wilayah Kota Amuntai nantinya juga banyak tersedia spot foto untuk pengunjung.
Membuka rapat koordinasi tim inovasi kabupaten (TIK) program inovasi desa (PID) tingkat Kabupaten HSU di Ballroom Hotel Minosa Resort Amuntai, Wahid berharap melalui kegiatan rakor bisa mendorong dan memotivasi pihak terkait PID untuk melakukan terobosan inovasi desa.
Koordinator tenaga ahli program.pembangunan dan pemberdayaam masyarakat desa (P3MD) Kabupaten HSU Barkaturrahim mengatakan, sejak PID digulirkan 2017 desa-desa yang sudah melakukan inovasi pada umumnya sudah lebih dulu memiliki potensi.
"Contohnya di Kecamatan Amuntai Selatan ada inovasi membikin telor asin dengan aneka rasa, karena di wilayah kecamatan ini memang dikenal sebagai usaha peternakan Itik Alabio," katanya.
Menurutnya inovasi tidak harus menciptakan sesuatu hal yang belum ada, tetapi bisa pula dengan mengembangkan potensi yang ada atau mengadopsi inovasi dari daerah lain.
Barkaturrahim berharap melalui pengembangan inovasi akan mendorong terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga inovasi yang dihasilkan di desa dapat pula berkembang sebagai sumber pendapatan bagi desa dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019