Oleh Imam Hanafi

Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H. Irhami Ridjani, menyatakan, jumlah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Kotabaru masih kurang.

"Akibatnya, antrean kendaraan roda dua dan empat untuk mendapatkan BBM di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), hingga berjam-jam," ujar Bupati, dengan tidak menyebutkan kuota BBM untuk Kotabaru, di Kotabaru, Kamis.

Menurut Irhami, apabila masalah ini tidak segera dicarikan solusi, dikhawatirkan akan timbul gejolak sosial.

Bahkan, lanjut dia, dampaknya akan meluas hingga harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) juga akan naik.

Untuk menghindari konflik tersebut, Pemkab Kotabaru akan melakukan beberapa langlkah strategis.

Diantaranya, merencanakan menambah SPBU di wilayah Pulau Laut.

Sehingga kebutuhan BBM di Kotabaru akan tercukupi.

"Dan masyarakat juga akan lebih mudah mendapatkan BBM," jelasnya. Serta, membuat surat edaran atau penegasan yang ditujukan kepada pihak perusahaan agar armadanya menggunakan BBM non subsidi.

Ia menduga, sebagian besar BBM yang di subsidi pemerintah itu lari ke perusahaan.

Dugaan tersebut dilakukan oknum yang mencari kesempatan ditengah-tengah sulitanya mendapatkan BBM.

Irhami meminta kepada PT Pertamina Cabang Kotabaru, untuk menambah jumlah kuota BBM di setiap SPBU. 

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013