Penumpang angkutan udara di Sulawesi Utara mulai beralih menggunakan transportasi laut pada 2019.
"Hal ini tercermin dari turunnya angka penumpang angkutan udara dan meningkatnya penumpang yang menggunakan transportasi laut," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus AT Gandeguai di Manado, Senin.
Apalagi, katanya, setelah ada penerapan bagasi berbayar dan mahalnya harga tiket pesawat memberikan dampak pada arus penumpang pengguna jasa transportasi udara, yakni turunnya jumlah penumpang di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulut.
Dia mengatakan, selama posko Lebaran total pergerakan pesawat pada H-7 hingga H+7 Lebaran sebanyak 909 pergerakan, turun sebesar 21 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pergerakan penumpang sebanyak 93.905 pax dan mengalami penurunan sebesar 28 persen, dari tahun lalu yang tercatat 146,495 begitu juga dengan pergerakan kargo yang mengalami penurunan sebanyak 2 persen atau total pergerakan kargo sebesar 397 ton dibandingkan tahun lalu yang mencapai 491.1 ton.
“Rata-rata per hari pergerakan pesawat sejumlah 56 pergerakan, pergerakan penumpang sejumlah 5.869 pax, dan kargo sejumlah 24 ton,” katanya.
Selama Lebaran 2019 sebut Gandeguai, meski mengalami penurunan jumlah pergerakan pesawat maupun penumpang yang signifikan, namun hal itu tetap membanggakan.
“Hal ini tidak turut mengurangi dedikasi semua pihak dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa,” ucap Minggus.
Melalui tagline mudik Lebaran 2019 “Mudik Bareng Asyik Lancar” kata Gandeguai, untuk mewujudkan momen mudik lebaran tahun ini berjalan dengan selamat, aman, lancar. Dalam artian akses mudah dan anjangsana nyaman.
“Layanan yang diberikan telah memperlancar arus mudik dan arus balik bagi para penumpang dengan melakukan pengawasan, pelaksanaan, persiapan, pemantauan dan pengendalian serta evaluasi sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku,” tandasnya.
Masyarakat Sulut yang memanfaatkan transportasi laut mengalami peningkatan pada April 2019, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan laut di Sulut selama April 2019 sebanyak 98.992 orang, angka ini naik 22,48 persen jika dibandingkan Maret 2019 hanya 80.820 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono.
Ateng mengatakan jika dibandingkan April 2018 naik 12,48 persen dari 88.007 orang pada April 2018.
Jumlah penumpang yang datang sebesar 53.953 orang atau 54,50 persen dari seluruh penumpang angkutan laut.
Sementara itu jumlah penumpang yang berangkat pada April 2019 ada sebanyak 45.039 orang, naik 23,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya, jika dibandingkan bulan yang sama tahun 2018 penumpang yang berangkat juga mengalami peningkatan sebesar 4,14 persen.
Jumlah kunjungan kapal laut di 12 pelabuhan laut yang ada di Sulawesi Utara yakni di Pelabuhan Labuhan Uki, Tahuna, Lirung, Likupang, Ulu-Siau, Pehe-Siau, Tagulandang, Biaro, Belang/Amurang, Kotabunan, Pelabuhan Manado, dan Pelabuhan Bitung pada April 2019 tercatat sebanyak 1.492 unit kapal.
Sebanyak 99,13 persen diantaranya merupakan kapal untuk pelayaran dalam negeri dan 0,87 persen untuk pelayaran luar negeri. Untuk pelayaran dalam negeri, jumlah kunjungan kapal pada April 2019 naik 1,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan apabila dibandingkan April 2018 naik 4,82 persen.
Barang yang dibongkar di Sulawesi Utara pada April 2019 sebanyak 197.818 ton mengalami penurunan 11,79 persen apabila dibandingkan Maret 2019.
Jika dibandingkan dengan bulan April 2018, barang yang dibongkar mengalami peningkatan sebesar 16.51 persen. Dari 85,47 persen barang yang dibongkar merupakan komoditas yang diangkut dengan pelayaran dalam negeri, sedangkan 14,53 persen diangkut dengan pelayaran luar negeri.
Barang yang dimuat pada bulan April 2019 sebanyak 155.146 ton. 66,10 persen di antaranya merupakan komoditas yang dimuat melalui pelayaran dalam negeri sedangkan 33,90 persen dimuat melalui pelayaran luar negeri.
Barang yang dimuat pada bulan ini mengalami peningkatan 0,80 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dan bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2018 juga mengalami peningkatan sebesar 26,86 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Hal ini tercermin dari turunnya angka penumpang angkutan udara dan meningkatnya penumpang yang menggunakan transportasi laut," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus AT Gandeguai di Manado, Senin.
Apalagi, katanya, setelah ada penerapan bagasi berbayar dan mahalnya harga tiket pesawat memberikan dampak pada arus penumpang pengguna jasa transportasi udara, yakni turunnya jumlah penumpang di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulut.
Dia mengatakan, selama posko Lebaran total pergerakan pesawat pada H-7 hingga H+7 Lebaran sebanyak 909 pergerakan, turun sebesar 21 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pergerakan penumpang sebanyak 93.905 pax dan mengalami penurunan sebesar 28 persen, dari tahun lalu yang tercatat 146,495 begitu juga dengan pergerakan kargo yang mengalami penurunan sebanyak 2 persen atau total pergerakan kargo sebesar 397 ton dibandingkan tahun lalu yang mencapai 491.1 ton.
“Rata-rata per hari pergerakan pesawat sejumlah 56 pergerakan, pergerakan penumpang sejumlah 5.869 pax, dan kargo sejumlah 24 ton,” katanya.
Selama Lebaran 2019 sebut Gandeguai, meski mengalami penurunan jumlah pergerakan pesawat maupun penumpang yang signifikan, namun hal itu tetap membanggakan.
“Hal ini tidak turut mengurangi dedikasi semua pihak dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa,” ucap Minggus.
Melalui tagline mudik Lebaran 2019 “Mudik Bareng Asyik Lancar” kata Gandeguai, untuk mewujudkan momen mudik lebaran tahun ini berjalan dengan selamat, aman, lancar. Dalam artian akses mudah dan anjangsana nyaman.
“Layanan yang diberikan telah memperlancar arus mudik dan arus balik bagi para penumpang dengan melakukan pengawasan, pelaksanaan, persiapan, pemantauan dan pengendalian serta evaluasi sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku,” tandasnya.
Masyarakat Sulut yang memanfaatkan transportasi laut mengalami peningkatan pada April 2019, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan laut di Sulut selama April 2019 sebanyak 98.992 orang, angka ini naik 22,48 persen jika dibandingkan Maret 2019 hanya 80.820 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono.
Ateng mengatakan jika dibandingkan April 2018 naik 12,48 persen dari 88.007 orang pada April 2018.
Jumlah penumpang yang datang sebesar 53.953 orang atau 54,50 persen dari seluruh penumpang angkutan laut.
Sementara itu jumlah penumpang yang berangkat pada April 2019 ada sebanyak 45.039 orang, naik 23,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya, jika dibandingkan bulan yang sama tahun 2018 penumpang yang berangkat juga mengalami peningkatan sebesar 4,14 persen.
Jumlah kunjungan kapal laut di 12 pelabuhan laut yang ada di Sulawesi Utara yakni di Pelabuhan Labuhan Uki, Tahuna, Lirung, Likupang, Ulu-Siau, Pehe-Siau, Tagulandang, Biaro, Belang/Amurang, Kotabunan, Pelabuhan Manado, dan Pelabuhan Bitung pada April 2019 tercatat sebanyak 1.492 unit kapal.
Sebanyak 99,13 persen diantaranya merupakan kapal untuk pelayaran dalam negeri dan 0,87 persen untuk pelayaran luar negeri. Untuk pelayaran dalam negeri, jumlah kunjungan kapal pada April 2019 naik 1,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan apabila dibandingkan April 2018 naik 4,82 persen.
Barang yang dibongkar di Sulawesi Utara pada April 2019 sebanyak 197.818 ton mengalami penurunan 11,79 persen apabila dibandingkan Maret 2019.
Jika dibandingkan dengan bulan April 2018, barang yang dibongkar mengalami peningkatan sebesar 16.51 persen. Dari 85,47 persen barang yang dibongkar merupakan komoditas yang diangkut dengan pelayaran dalam negeri, sedangkan 14,53 persen diangkut dengan pelayaran luar negeri.
Barang yang dimuat pada bulan April 2019 sebanyak 155.146 ton. 66,10 persen di antaranya merupakan komoditas yang dimuat melalui pelayaran dalam negeri sedangkan 33,90 persen dimuat melalui pelayaran luar negeri.
Barang yang dimuat pada bulan ini mengalami peningkatan 0,80 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dan bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2018 juga mengalami peningkatan sebesar 26,86 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019