Oleh Ulul Maskuriah
Menurut Gubernur usai membuka Musyawarah Pembangunan Daerah Provinsi Kalsel, Banjarmasin, Rabu, saat ini, pembangunan infrastruktur Kalsel relatif baik dan pesat dibanding sebelumnya.
"Namun, pertumbuhan kendaraan di Kalsel luar biasa tinggi sehingga perlu pembangunan infrastruktur yang juga luar biasa," katanya.
Beberapa rencana pembangunan infrastruktur yang diharapkan bisa dimulai pada tahun 2014, kata Gubernur, adalah pembangunan jalan tol dari Banjarmasin ke Kabupaten Banjar atau Martapura.
Diharapkan draf pembangunan jalan tol yang melintasi wilayah Sungai Lulut, Sungai Tabuk hingga kota Martapura tersebut bisa selesai pada tahun 2013.
Dengan demikian, kata dia, pada tahun 2014 mulai bisa dilakukan pembebasan lahan dan mulai bisa ditawarkan ke investor, baik itu untuk investasi murni dengan pihak swasta maupun berupa sering atau kerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten kota.
"Upaya pembangunan tersebut bisa dilakukan dengan kerja sama, misalnya, pemerintah yang membebaskan lahannya, dan investor yang membangun jalannya, atau ada skema lain," katanya.
Tentang nilai pembangunan jalan tol tersebut, kata dia, saat ini sedang dalam proses perencanaan, termasuk penghitungan estimasi biaya.
Saat ini, kata Gubernur, lalu lintas di provinsi Kalsel mulai padat sehingga perlu upaya antisipasi agar kemacetan di Kalsel tidak terjadi seperti di Jakarta maupun beberapa kota besar lainnya.
Sebelumnya, Kalsel memprogramkan pembangunan dua ruas tol dan jembatan layang (fly over) guna mengatasi kemacetan dan kepadatan lalu lintas.
Dua ruas tol yang direncanakan dibangun tersebut meliputi ruas tol menghubungkan Kota Banjarmasin menuju Kota Martapura, Kabupaten Banjar sepanjang 30 kilometer.
Kemudian, ruas tol yang menghubungkan Kota Banjarmasin menuju Kabupaten Tanah Bumbu sepanjang 128 kilometer.
Pembangunan jalan tol menuju kabupaten kaya batu bara itu menjadi prioritas Pemkab Tanah Bumbu. Dalam hal ini, jalur lama sepanjang 285 kilometer akan dipangkas menjadi kurang separuhnya sehingga waktu tempuh berkurang dari tujuh jam menjadi 2,5 jam.
Adapun pembangunan fly over di dalam Kota Banjarmasin yang menelan dana sebesar Rp144 miliar itu akan selesai pada tahun 2014.
Saat ini, kondisi jalan di Kota Banjarmasin sangat padat akibat tingginya tingkat pertumbuhan kendaraan dan ekonomi masyarakat.
Menurut data Dinas Pendapatan Daerah Kalsel jumlah kendaraan bermotor roda dua dan empat di Kalsel pada tahun 2011 mencapai 1.278.269 buah dengan tingkat pertumbuhan 15 persen per tahun.
Jumlah kendaraan tersebut tidak termasuk kendaraan berpelat nomor luar Kalsel (non-DA) yang jumlahnya mencapai ratusan ribu unit.
 Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengatakan Kalsel perlu percepatan pembangunan infrastruktur yang luar biasa untuk mengimbangi pertumbuhan kendaraan roda dua maupun empat yang relatif cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Gubernur usai membuka Musyawarah Pembangunan Daerah Provinsi Kalsel, Banjarmasin, Rabu, saat ini, pembangunan infrastruktur Kalsel relatif baik dan pesat dibanding sebelumnya.
"Namun, pertumbuhan kendaraan di Kalsel luar biasa tinggi sehingga perlu pembangunan infrastruktur yang juga luar biasa," katanya.
Beberapa rencana pembangunan infrastruktur yang diharapkan bisa dimulai pada tahun 2014, kata Gubernur, adalah pembangunan jalan tol dari Banjarmasin ke Kabupaten Banjar atau Martapura.
Diharapkan draf pembangunan jalan tol yang melintasi wilayah Sungai Lulut, Sungai Tabuk hingga kota Martapura tersebut bisa selesai pada tahun 2013.
Dengan demikian, kata dia, pada tahun 2014 mulai bisa dilakukan pembebasan lahan dan mulai bisa ditawarkan ke investor, baik itu untuk investasi murni dengan pihak swasta maupun berupa sering atau kerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten kota.
"Upaya pembangunan tersebut bisa dilakukan dengan kerja sama, misalnya, pemerintah yang membebaskan lahannya, dan investor yang membangun jalannya, atau ada skema lain," katanya.
Tentang nilai pembangunan jalan tol tersebut, kata dia, saat ini sedang dalam proses perencanaan, termasuk penghitungan estimasi biaya.
Saat ini, kata Gubernur, lalu lintas di provinsi Kalsel mulai padat sehingga perlu upaya antisipasi agar kemacetan di Kalsel tidak terjadi seperti di Jakarta maupun beberapa kota besar lainnya.
Sebelumnya, Kalsel memprogramkan pembangunan dua ruas tol dan jembatan layang (fly over) guna mengatasi kemacetan dan kepadatan lalu lintas.
Dua ruas tol yang direncanakan dibangun tersebut meliputi ruas tol menghubungkan Kota Banjarmasin menuju Kota Martapura, Kabupaten Banjar sepanjang 30 kilometer.
Kemudian, ruas tol yang menghubungkan Kota Banjarmasin menuju Kabupaten Tanah Bumbu sepanjang 128 kilometer.
Pembangunan jalan tol menuju kabupaten kaya batu bara itu menjadi prioritas Pemkab Tanah Bumbu. Dalam hal ini, jalur lama sepanjang 285 kilometer akan dipangkas menjadi kurang separuhnya sehingga waktu tempuh berkurang dari tujuh jam menjadi 2,5 jam.
Adapun pembangunan fly over di dalam Kota Banjarmasin yang menelan dana sebesar Rp144 miliar itu akan selesai pada tahun 2014.
Saat ini, kondisi jalan di Kota Banjarmasin sangat padat akibat tingginya tingkat pertumbuhan kendaraan dan ekonomi masyarakat.
Menurut data Dinas Pendapatan Daerah Kalsel jumlah kendaraan bermotor roda dua dan empat di Kalsel pada tahun 2011 mencapai 1.278.269 buah dengan tingkat pertumbuhan 15 persen per tahun.
Jumlah kendaraan tersebut tidak termasuk kendaraan berpelat nomor luar Kalsel (non-DA) yang jumlahnya mencapai ratusan ribu unit.
 Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013