Sebuah organisasi masyarakat bidang  pecinta lingkungan Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, berkeinginan untuk mengubah perilaku sebanyak 160 ribu pelajar yang ada di kota ini ke arah yang lebih baik soal lingkungan hidup.

Keinginan tersebut diwujudkan melalui edukasi lingkungan FKH ke berbagai sekolah di Kota Banjarmasin, kata ketua FKH Banjarmasin Mohammad Ary di sela-sela aksi hijau dan edukasi lingkungan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mawar 7, kota Banjarmasin, Sabtu.

Di tengah ratusan anak pelajar dan guru SDN Mawar 7 Mohamammad Ary bersama 25 anggota FKH melakukan wejangan soal lingkungan, agar pelajar di sekolah tersebut mengerti dan memahami betapa pentingnya lingkungan untuk menyelamatkan bumi.

"Sekitar 30 sekolah sudah FKH datangi, hanya untuk memberikan pengertian tentang lingkungan, seperti menghindari sampah pelastik, menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, menjaga kebersihan sungai, menanam pohon serta memelihara lingkungan yang sudah ada," kata Mohammad Ary.

Menurutnya, harus ada generasi emas kedepan soal lingkungan terutama kalangan pelajar ini, biarkanlah mereka anak sekolah yang menegur orang tuanya, menegur tetangganya, menegur masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Selama ini orang tua yang menegur anak-anaknya, tetapi hasilnya  tak maksimal coba kita balik anak-anak yang menegur orang tuanya, mungkin orang tuanya merasa malu, semoga lebih efektif," tuturnya.

Sementara anggota FKH yang lain Paman Anum juga tak ketinggalan menyampaikan orasinya soal lingkungan yang mengajak warga untuk menggunakan tumbler, menjaga lingkungan dari sampah pelastik, manfaat menanam pohon, dan menggunakan wadah non pelastik.

Sedangkan Anas Montela dalam orasinya mengajak pelajar berhati-hati jika harus membeli jajanan, hindari pemakaian saset karena membahayakan, dan selalu berperilaku bersih.

Hendra anggota FKH lain yang juga petugas Perusahaan Instalasi Pengolahan Limbah (Ipal) mengajak pelajar tidak membuang sampah domistik sembarangan ke sungai, terutama limba rumah tangga, karena mempengaruhi kandungan air, yang bisa menyebabkan tingginya bakteri e-koli yang membahayakan kepada kesehatan.

Dalam kunjungan tersebut ditandai dengan saling memberikan cendaramata, dilanjutkan dengan senam bersama dan penanaman pohon.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019