Dewan adat Papua (DAP) mendukung keinginan organisasi pekerja orang asli Papua (Tonggoi) di perusahaan tambang Freeport Indonesia untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di Kabupaten Biak Numfor dalam upaya membekali ketrampilan bagi lulusan SMA/SMK putra daerah.

"Desain fasilitas untuk pembangunan fisik pendirian BLK Biak yang diprogramkan pekerja Tonggoi Freeport sudah siap direalisasikan dalam tahun ini setelah dilakukan peninjauan di lokasi komplek perkantoran Petrus Kafiar ," ujar Ketua Dewan Adat Papua Mananwir Beba Yan Pieter Yerangga menanggapi pendirian BLK dari organisasi pekerja OAP Tonggoi Freeport di Biak, Jumat.

Ia mengatakan dengan adanya BLK yang digagas Tonggoi untuk membekali ketrampilan khusus terhadap putra anak asli Papua sebagai bekal untuk bekerja.

Pieter Yerangga berharap, adanya kepedulian para pekerja OAP perusahaan tambang Freeport dalam membantu pendidikan ketrampilan khusus anak Papua patut diberikan dukungan oleh pemkab, DPRD, gereka dan masyarakat adat Biak.

"Gagasan pendirian BLK sudah direncanakan sejak lima tahun lalu, ya sekarang sudah dalam proses eksekusi program pembangunan fisik untuk asrama, ruang belajar dan tempat praktik,"ungkap Ketua DAP Yan Pieter Yerangga.

Ia mengakui, keinginan membentuk BLK oleh karyawan Freeport Tonggoi telah melalui kajian dan survei lapangan di Kabupaten Biak Numfor.

Pieter Yerangga berharap, melalui pembentukan BLK Biak diharapkan dapat membekali berbagai ketrampilan kejuruan buat pemuda pemudi orang asli Papua untuk memasuki dunia kerja yang penuh persaingan tantangan global.

"Dewan adat mewakili masyarakat adat Papua mendorong BLK yang dibangun di Kabupaten Biak Numfor diharapkan dapat menjadi lembaga pemberi penyedia ketrampilan kejuruan bagi calon pekerja putra daerah,"harap Yan Pieter Yerangga.

Berdasarkan data, program kerjasama penandatangan pembangunan BLK dilakukan dewan adat, Frans Pigome (organisasi pekerja OAP Tonggoi Freeport) serta GKI Sinode di tanah Papua wilayah Biak pada tahun 2016.
 

Pewarta: Muhsidin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019