Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tergabung dalam Koperasi "Ridho" dan "Nikmat" di Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, berkreatifitas dengan mengubah kekayaan alam yang ada di lingkungan sekitar menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

Salah seorang anggota koperasi, Putri kepada wartawan di Jambi, Kamis menyatakan, kekayaan alam yang dimanfaatkan tersebut berupa daun pandan, resam dan buah pohon karet atau buah para.

Melalui tangan dingin para IRT didaerah itu, kekayaan alam tersebut dianyam menjadi tas dan acsesoris, ujar dia.

Hampir tiap rumah di daerah itu IRT-nya membuat kerajinan anyaman dari daun pandan dan buah para tersebut.

“Anggota koperasi ini berjumlah 40 orang, sebagian besar merupakan ibu-ibu warga RT 01 Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung,” katanya.

Kegiatan menganyam daun pandan, resam dan buah pohon karet tersebut telah di geluti IRT di daerah itu sejak empat tahun terakhir. Hingga saat ini hasil kerajinan tangan ibu-ibu tersebut telah terkenal. Tidak hanya di kota itu, bahkan sudah terkenal hingga keluar daerah.

Kerajinan tangan ibu-ibu tersebut dipasarkan melalui media online, di pusat perbelanjaan di kota itu dan diikut sertakan dalam berbagai pameran dari skala daerah hingga pameran skala nasional.

“Untuk produksinya masih sekala rumahan, produksinya pun tidak dilakukan setiap hari, namun dilakukan jika terdapat pesanan dan stok kerijanan di galeri koperasi sudah menipis,” kata Putri.

Saat ini para ibu-ibu pengrajin anyaman tersebut mulai terkendala terhadap ketersediaan bahan baku. Meski setiap rumah para pengrajin telah ditanami tumbuhan pandan, namun karena pemesanan yang meningkat, daun pandan yang dapat dimanfaatkan untuk anyaman sudah menipis.

Selain itu, buah parah dan resam saat ini juga sudah sulit didapatkan. Koperasi itu mendapatkan buah para dan resam dari para pengepul. Satu karung buah para ukuran 20 kilogram diharga sebesar Rp50 ribu.

Harga jual kerajinan dari daun panda, buah para dan resam tersebut bervariatif, disesuaikan dengan jenis kerajinan dan tingkat kerumitan dalam membuatnya.

Untuk satu buah tas anyaman daun pandan dihargai sebesar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.

Sementara untuk kerajinan acsesoris dari resam dan buah parah dihargai sebesar Rp75 ribu hingga Rp100 ribu.Harga tas dan acsesoris tersebut disesuaikan dengan tingkat kerumitan dalam membuatnya.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019