Seorang penggiat pariwisata yang juga anggota Forum Pariwisata Kalimantan Selatan, Drs Akchmad Arifin berharap bentuk kelotok yang mengangkut kunjungan wisata di wilayah Kota Banjarmasin dipertahankan saja.

Kalau bentuk kelotok tersebut dirubah dengan bentuk lain maka akan mengikis budaya dan ciri khas angkutan sungai di wilayah ini, kata Akhmad Arifin yang juga dikenal sebagai pemandu wisata senior di Kalsel, di Banjarmasin, Kamis.

"Coba saja pikir kalau kita berfoto di dalam atau di atas kelotok yang ada sekarang , orang pasti tahu itu berada di Banjarmasin, sebab tak ada daerah lain yang bentuk angkutan sungai seperti klotok yang ada itu," kata pensiunan PNS Pemprov Kalsel tersebut.

Kalau bentuk itu dirubah maka akan hilang ciri khas nya, dan bentuk itu sudah ada sejak turun temurun, tambahnya penggiat lingkungan dari anggota Masyarakat Peduli Pohon (MPP) tersebut.

Kalau soal keamanan, walau sering orang berada di atas atap kelotok belum terdengar lagi ada kecelakaan dan menandakan itu aman-aman saja.

"Kita ingin wisatawan itu bebas memandang ke sana kemari ke arah mana yang mereka suka pandang, makanya jika berada di atas klotok itulah kesenangan," katanya lagi.

Memang sedikit rawan jika harus di atas kelotok, untuk menghindari kecelakaan tidak boleh terlalu banyak penungpang di atas, dan kalau perlu diberi baju pelampung, nah itu peran petugas mengaturnya. 

Jangan hanya karena persoalan keamanan lalu bentuk yang khas tersebut dirubah dan itu sudah turun temurun dan aman-aman saja, " saya tidak sependapat jika bentuk klorok itu dirubah," tegasnya lagi.

 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019