Batulicin, (Antaranews.Kalsel) - Sedikitnya sebanyak 470 siswa berprestasi mendapat santunan dari GN-OTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).
Siswa berprestasi dari jenjang SMU/sederajat itu masing-masing medapat santunan berupa uang sebesar Rp390 ribu per orang.
Pemberian santunan kepada siswa-siswi berprestasi itu sendiri sebagai bentuk kepedulian jajaran GN-OTA dalam menjalankan visi program gerakan orang tua asuh di Bumi Bersujud.
Melalui penyaluran santunan itu juga, jajaran GN-OTA Tanbu berharap para siswa berprestasi yang ada di sepuluh kecamatan di Kabupaten Tanbu dapat lebih meningkatkan semangat belajar, sehingga mampu membangun prestasi diri.
"Dengan santunan itu, kami dari jajaran GB-OTA Tanbu berharap bisa menjadi motivasi bagi para siswa berprestasi yang ada di Tanah Bumbu agar lebih bersemangat lagi dalam belajar, sehingga mereka-mereka itu bisa meraih prestasi, dan mengharumkan nama daerah," kata Ketua organisasi GN-OTA Tanbu, Hj. Erwinda Mardani dalam sambutannya usai menyampaikan dana santunan kepada sejumlah siswa berprestasi di SMK Al-Madani Desa Pandan Sari Kecamatan Karang Bintang, Kamis(7/3) pekan lalu.
Dikatakan Erwinda, pemberian santunan oleh jajarannya itu diharapkan tidak hanya dilihat dari besaran nilai santunan atau uang yang diterima siswa berpretasi. Namun lebih dari itu, hakekat pemberian santunan juga dimaksudkan untuk memacu semangat belajar para siswa lainnya agar turut berlomba-lomba meraih prestasi yang lebih baik.
Apa lagi imbuhnya, saat ini siswa dan siswi dari jenjang SMU/sederajat kelas III tak lama lagi akan menghadapi Ujian Nasional (UN). Dengan begitu, mereka harus lebih giat lagi belajar dan berkonsentrasi mempersiapkan diri agar bisa lulus ujian nasional dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Oleh sebab itu, pada kesempatan yang berbahagia dan berharga ini, tidak ada salahnya kalau kita semua yang ada disini sama-sama mengingatkan anak-anak kita para siswa dan siswi kelas tiga SMU dan sederajat khususnya yang baru saja menerima dana santunan, tak lama lagi ujian nasional akan tiba, untuk itu manfaatkan waktu yang ada, persiapkan diri masing-masing untuk menghadapi ujian nasional", pesan Erwinda.
Pesan itu disampaikan Ketua GN -OTA Tanbu. sebagai motivasi sekaligus penyemangat, karena menurutnya, orang tua dan segenap komponen daerah tak ingin dari hasil UN tahun ini justru banyak siswa yang tidak lulus sekolah.
Untuk itu kata dia lagi, semua pihak yang terkait mulai dari orang tua dan keluarga, guru dan pihak sekolah harus saling bahu membahu untuk mendorong suksesnya para siswa dan siswi yang menjalani UN sehingga dapat meraih predikat lulus UN.
"Peran guru atau pendidik sangat sentral sebagai pendorong utama para siswa untuk bisa meraih prestasi, namun peran pengelola sekolah secara keseluruhan juga sangat penting dan perpengaruh terhadap capaian target kelulusan. Dan satu hal yang harus juga kita ingat bersama, peran orang tua dan keluarga juga sangat penting sekali, dan disinilah peran motivasi itu menjadi sangat sentral karena porsi waktu siswa dan siswi lebih banyak di rumah dari pada di sekolah", pungkas Erwinda. (Adv/Tanbu/ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Siswa berprestasi dari jenjang SMU/sederajat itu masing-masing medapat santunan berupa uang sebesar Rp390 ribu per orang.
Pemberian santunan kepada siswa-siswi berprestasi itu sendiri sebagai bentuk kepedulian jajaran GN-OTA dalam menjalankan visi program gerakan orang tua asuh di Bumi Bersujud.
Melalui penyaluran santunan itu juga, jajaran GN-OTA Tanbu berharap para siswa berprestasi yang ada di sepuluh kecamatan di Kabupaten Tanbu dapat lebih meningkatkan semangat belajar, sehingga mampu membangun prestasi diri.
"Dengan santunan itu, kami dari jajaran GB-OTA Tanbu berharap bisa menjadi motivasi bagi para siswa berprestasi yang ada di Tanah Bumbu agar lebih bersemangat lagi dalam belajar, sehingga mereka-mereka itu bisa meraih prestasi, dan mengharumkan nama daerah," kata Ketua organisasi GN-OTA Tanbu, Hj. Erwinda Mardani dalam sambutannya usai menyampaikan dana santunan kepada sejumlah siswa berprestasi di SMK Al-Madani Desa Pandan Sari Kecamatan Karang Bintang, Kamis(7/3) pekan lalu.
Dikatakan Erwinda, pemberian santunan oleh jajarannya itu diharapkan tidak hanya dilihat dari besaran nilai santunan atau uang yang diterima siswa berpretasi. Namun lebih dari itu, hakekat pemberian santunan juga dimaksudkan untuk memacu semangat belajar para siswa lainnya agar turut berlomba-lomba meraih prestasi yang lebih baik.
Apa lagi imbuhnya, saat ini siswa dan siswi dari jenjang SMU/sederajat kelas III tak lama lagi akan menghadapi Ujian Nasional (UN). Dengan begitu, mereka harus lebih giat lagi belajar dan berkonsentrasi mempersiapkan diri agar bisa lulus ujian nasional dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Oleh sebab itu, pada kesempatan yang berbahagia dan berharga ini, tidak ada salahnya kalau kita semua yang ada disini sama-sama mengingatkan anak-anak kita para siswa dan siswi kelas tiga SMU dan sederajat khususnya yang baru saja menerima dana santunan, tak lama lagi ujian nasional akan tiba, untuk itu manfaatkan waktu yang ada, persiapkan diri masing-masing untuk menghadapi ujian nasional", pesan Erwinda.
Pesan itu disampaikan Ketua GN -OTA Tanbu. sebagai motivasi sekaligus penyemangat, karena menurutnya, orang tua dan segenap komponen daerah tak ingin dari hasil UN tahun ini justru banyak siswa yang tidak lulus sekolah.
Untuk itu kata dia lagi, semua pihak yang terkait mulai dari orang tua dan keluarga, guru dan pihak sekolah harus saling bahu membahu untuk mendorong suksesnya para siswa dan siswi yang menjalani UN sehingga dapat meraih predikat lulus UN.
"Peran guru atau pendidik sangat sentral sebagai pendorong utama para siswa untuk bisa meraih prestasi, namun peran pengelola sekolah secara keseluruhan juga sangat penting dan perpengaruh terhadap capaian target kelulusan. Dan satu hal yang harus juga kita ingat bersama, peran orang tua dan keluarga juga sangat penting sekali, dan disinilah peran motivasi itu menjadi sangat sentral karena porsi waktu siswa dan siswi lebih banyak di rumah dari pada di sekolah", pungkas Erwinda. (Adv/Tanbu/ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013