Ribuan penumpang yang melakukan mudik Lebaran 2019 memadati ruang area pelayanan penjualan tiket di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Jumat.

Warga yang akan mudik Lebaran ke kampung halaman di berbagai daerah di Sumatera rela mengantre demi mendapatkan tiket penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Sri, ibu dengan anak balita mengaku lebih memilih menyeberang menggunakan jasa penyeberangan dermaga eksekutif karena lebih nyaman, tidak hanya pada fasilitas pelayanan di dermaga saja, tetapi juga fasilitasi di dalam kapal.

"Saya pernah coba naik kapal dari dermaga enam (eksekutif), dan memang lebih nyaman dibanding naik dari dermaga reguler. Kalau di reguler kami kan nunggu di 'gang way' berdiri panas berdesakan, Apalagi sekarang kan saya bawa anak kecil ya biar lebih nyaman aja, adem kalau menunggu di sini," katanya.

Muhlisoh, pemudik lainnya yang akan menuju Kalianda, Lampung, juga menyatakan memilih pelayanan melalui dermaga eksekutif untuk pertama kali, lantaran ingin merasakan pelayanan penyeberangan yang dinilainya cukup mewah.

"Kalau saya baru pertama coba, bagus aja masuk dermaga udah kayak masuk mal, lebih nyaman gitu ke penumpang, tidak menyesal walaupun bayar tiket lebih mahal," katanya.

Dermaga eksekutif memang memberikan fasilitas pelayanan berbeda dengan fasilitas pelayanan penumpang di dermaga reguler lain yang tampak dari area ruang tunggu mirip fasilitas di bandar udara dengan kelengkapan yang sangat nyaman, luas dan dilengkapi pendingin ruangan.

Jembatan garbarata untuk menuju kapal, hingga kapal besar yang beroperasi dengan waktu 'sailing time' hanya satu jam dari Merak ke Bakauheni.



GM ASDP Cabang Merak Solikin menyatakan, pada musim arus mudik ini, jumlah penumpang yang memanfaatkan pelayanan eksekutif meningkat, terlihat dari tingkat kepadatan penumpang, baik pejalan kaki maupun yang menggunakan kendaraan.

"Kalau jumlah belum kami rinci, tapi dari persentase ini meningkat sekitar empat kali lipat dari jumlah penumpang pada hari biasa," katanya.
 

Pewarta: Susmiyatun Hayati/Sambas

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019