Perusahaan permainan video global Sony Interactive Entertainment Europe Ltd dianggap telah melanggar undang-undang konsumen Australia dengan mengatakan kepada para konsumen bahwa mereka tidak bisa mendapatkan uang kembali bagi produk permainan PlayStation yang rusak.

Anggapan itu dinyatakan dalam tuntutan hukum yang diajukan oleh badan pengawas perlindungan konsumen Australia.  

Sony Europe, yang merupakan bagian dari Sony Corp Jepang, telah melanggar hukum soal konsumen karena mengatakan kepada para konsumen bahwa mereka tidak akan mendapatkan uang kembali atas permainan rusak yang sudah diunduh, atau lebih dari 14 hari setelah permainan itu dibeli, kata Komisi Kompetisi dan Konsumen Australia (ACCC), seperti yang tercantum dalam dokumen pengadilan, yang dibuka kepada publik pada Rabu.

Perusahaan raksasa teknologi itu juga mengatakan kepada konsumen bahwa pihaknya tidak bisa mengembalikan uang kecuali jika pengembang produk permainan, yang merupakan pihak terpisah, memastikan bahwa produk tersebut memang rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi, kata badan tersebut.

ACCC mengatakan bahwa waktu Sony setuju untuk mengembalikan uang, perusahaan tersebut mengatakan konsumen hanya bisa mendapatkan pengembalian dalam bentuk simpanan dana untuk berbelanja, bukan uang tunai.

"Sony Europe telah memberikan keterangan palsu dan membingungkan kepada konsumen soal hak-hak mereka terkait produk permainan yang dijual melalui toko PlayStation-nya," kata Ketua ACCC Rod Sims dalam pernyataan.

"Jaminan bagi konsumer tidak berakhir setelah sebuah produk digital diunduh seperti yang, kami duga, Sony Europe katakan kepada para konsumennya, dan uang pengembalian harus diberikan dalam bentuk pembayaran awalnya kecuali jika konsumen memilih bentuk simpanan dana berbelanja di toko."

Perwakilan Sony di Australia belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar dan Sony belum menanggapi pertanyaan Reuters di halaman situs daringnya.

ACCC tidak memberikan keterangan rinci soal kerugian apa saja yang sedang diadukan dalam tuntutan hukum tersebut. Namun, badan itu mengatakan penjual PlayStation cenderung merintangi konsumen Australia, untuk mendapatkan pengembalian uang, dengan menyerahkan keluhan mereka kepada pihak pengembang produk permainan.

Dalam suatu kasus yang tercatat dalam dokumen pengadilan, pada Oktober 2017 seorang petugas layanan konsumen Sony mengatakan kepada seorang warga Australia, yang meminta uang pengembalian untuk permainan "Aven Colony", bahwa "kami tidak bisa memberikan pengembalian tersebut".

"Bukan karena kami tidak mau. Kami tidak bisa melakukannya. Hanya pengembang produk permainan yang bisa memberi izin kepada kami untuk mengembalikan uang kalau permainan itu sudah diunduh," kata petugas itu, menurut catatan pengadilan.

Dalam kasus lainnya pada bulan yang sama, seorang petugas layanan konsumen Sony diduga mengatakan kepada seorang konsumen, yang ingin mengembalikan permainan "Hitman", bahwa "tidak ada cara bagi kami untuk memberikan pengembalian uang".

"Sebenarnya bukan produk permainan. Ini menyangkut izin produk permainan, dan kami membeli izin tersebut dari penerbit," kata petugas itu.

Sumber: Reuters

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019