Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sinun Petrus Manuk, mengemukakan badan usaha milik desa (BUMDes) di Desa Kufeu, Kabupaten Malaka, telah mengelola tanaman kelor untuk menghasilkan beraneka produk bernilai ekonomi.

"Ada macam-macam produk yang sudah diproduksi BUMDes di Fukeu, ini seperti tepung kelor, sabun mandi, dan pelembab tubuh yang terbuat dari kelor," katanya kepada Antara di Kupang, Sabtu.

Ia mengapresiasi peran BUMDes ini berhasil memanfaatkan potensi daerah dengan mengembangkan tanaman kelor secara masif yang diolah untuk menghasilkan berbagai produk unggulan.

Dijelaskannya, kondisi iklim di Desa Fukeu, Kecamatan Io Kufeu, sangat mendukung untuk pengembangan tanaman kelor karena bisa berproduksi sepanjang tahun.

"Daerah lain di NTT tidak bisa berproduksi kelor saat kemarau karena tidak bertunas, berbeda dengan di Fukeu di bisa bertunas saat kemarau dan musim hujan," katanya.

Usaha kelor BUMDes di Fukeu, lanjutnya, juga sudah dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti rumah pengering dan mesin pengolahan menjadi tepung.

Menurut Sinun, pihaknya fokus memperkuat produksi BUMDes tersebut karena saat ini masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan pasar.

"Dalam waktu dekat kami juga akan kirim tim untuk melakukan pembenahan managemen dan administrasi BUMDes tersebut karena targetnya akan diekspor," katanya.

Ia mengatakan, terus mendorong BUMDes-BUMDes di provinsi yang memiliki 3.026 desa itu agar mengelola potensi di desa untuk usaha yang mampu menghasilkan keuntungan.,

Sesuai arahan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, lanjutnya, ditargetkan akan ada 100 BUMDes yang diperkuat sebagai unggulan dengan beraneka ragam produk.*
 

Pewarta: Aloysius Lewokeda

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019