Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih, Kota Banjarmasin, mengalami kerugian antara Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar per bulan akibat listrik di wilayah setempat sering padam.
"Nilai kerugian Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar tersebut adalah dana yang seharusnya menjadi keuntungan perusahaan, menjadi hilang lantaran harus membeli solar untuk menyalakan genset karena listrik padam," kata Direktur Teknik PDAM Bandarmasih Yudha kepada wartawan di kantornya, Senin.
Menurut dia, banyaknya solar yang dibeli dengan harga non subsidi atau harga industri sekitar Rp10 ribu lebih per liter karena bila listrik PLN padam ada sepuluh genset besar yang harus dioperasikan.
Genset tersebut seperti untuk mendorong air baku masuk ke Instalasi Pengolahan Air (IPA), atau dari IPA ke berbagai boster, dari bioster ke pelanggan dan mesin lainnya.
Belum lagi genset ukuran kecil yang menyebar di berbagai lokasi, sehingga PDAM benar-benar ketergantungan dengan listrik, karena itu semua genset ahrus dinyalakan ketika listrik PLN padam atau byar- pet.
Hal tersebut dirasakan PDAM dalam beberapa minggu belakangan ini dimana jaringan listrik PLN sering padam menysusul berbagai kerusakan di fasilitas PLN seperti di PLTU Asam-asam.
Oleh karena itu pihak PDAM Bandarmasih berharap sekali jaringan listrik PLN tidak sampai byar-pet lagi, karena dirasakan sangat merugikan.
PDAM Bandarmasih, begitu iri melihat kondisi PDAM di Pulau Jawa seperti di Surabaya Malang yang belum lama ini dikunjungi kaitan studi banding yang hampir tidak pernah mengalami listrik PLN padam.
Akibat kondisi demikian menyebabkan pengelolaan PDAM di dua kota tersebut benar-benar baik dan menjadi kebanggaan masyarakat di sana, demikian Yudha didampingi Sekretaris PDAM, Endang.C
PDAM Rugi Rp1,5 Miliar
Senin, 29 Oktober 2012 17:34 WIB