Jakarta (ANTARA News) - Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Banyak orang yang melakukan perjalan ke kampung halaman atau mudik untuk dapat merayakan Hari Kemenangan bersama keluarga.
Saat dalam perjalanan mudik, mengisi daya baterai menjadi tantangan tersendiri, terlebih jika Anda menggunakan transportasi umum. Perangkat baterai portabel (powerbank) bisa jadi penyelamat, namun terlalu sering menggunakan powerbank justru dapat membuat daya tahan baterai smartphone berkurang.
Untuk itu, tidak ada salahnya untuk mencoba mengurangi konsumsi daya secara manual. Berikut tips menghemat baterai smartphone.
1. Kurangi kecerahan layar atau gunakan kecerahan otomatis
Anda menyukai tampilan warna-warni di smartphone? Ini adalah musuh besar baterai. Dibandingkan dengan komponen ponsel yang lain, layar paling banyak menghabiskan daya pakai baterai.
Sebagian besar ponsel memiliki fitur mode pengaturan kecerahan secara otomatis, yang menyesuaikan kecerahan layar agar sesuai dengan tingkat pencahayaan di sekitar.
Mode ini menggunakan daya yang lebih sedikit, dan cara ini juga lebih praktis daripada harus mengubah kecerahan layar sampai ke setelan terendah.
2. Pilih opsi kunci otomatis paling singkat
Dalam menu pengaturan tampilan pada ponsel, Anda dapat menemukan opsi "Tidur" atau yang serupa ("Kunci Otomatis" untuk iPhone). Pengaturan ini mengatur berapa layar ponsel Anda akan tetap menyala.
Untuk menghemat daya, pilih opsi batas waktu terpendek. Pada kebanyakan ponsel Android, minimum adalah 10 detik, sementara iPhone minimum yang bisa diatur adalah 30 detik.
3. Matikan Bluetooth
Saat ini banyak orang yang suka menggunakan Bluetooth untuk headset handsfree, speaker nirkabel atau pelacak kebugaran.
Namun, bila Anda tidak benar-benar memerlukannya, lebih baik Anda mematikan Bluetooth untuk memperpanjang masa pakai baterai ponsel Anda.
4. Matikan Wi-Fi
Seperti Bluetooth, Wi-Fi ponsel Anda adalah saluran pembuangan baterai yang serius, meskipun kadang-kadang Anda perlu menggunakan koneksi Wi-Fi di rumah atau kantor untuk akses internet dan layanan data lainnya.
5. Matikan layanan lokasi dan GPS
Pengisap baterai besar lainnya adalah aplikasi yang menggunakan data GPS dan Wi-Fi untuk memantau lokasi. Sebagai pengguna, Anda dapat menonaktifkan akses aplikasi ke layanan lokasi.
Caranya, di Setelan>Lokasi, Anda dapat memilih "akurasi tinggi" saat Anda memerlukannya, atau "hemat baterai" bila tidak.
Anda juga sebaiknya lebih bijak mengizinkan untuk mengakses setiap aplikasi. Pemberian terlalu banyak izin ke aplikasi yang tidak pernah Anda gunakan akan menghabiskan baterai Anda tanpa keuntungan.
6. Jangan biarkan aplikasi berjalan di latar belakang
Kemampuan Multitasking -- menjalankan lebih dari satu aplikasi -- adalah fitur smartphone yang hebat saat ini. Sayangnya, fitur ini juga dapat membakar banyak energi, lantaran setiap aplikasi yang Anda gunakan menggunakan sebagian siklus prosesor di ponsel Anda.
Beberapa aplikasi sangat berat dalam hal pemakaian baterai. Dengan mematikan aplikasi yang sebenarnya tidak Anda gunakan, Anda dapat mengurangi beban kerja CPU secara drastis dan mengurangi konsumsi daya.
Di Android, ketuk tombol multitasking - biasanya yang paling kanan dari ketiga ikon di bagian bawah layar -- atau Anda dapat menggesek aplikasi untuk menutupnya.
Di iOS, ketuk dua kali tombol Home sehingga layar multitasking muncul, lalu gesek ke atas untuk menutup aplikasi.
Baik iOS dan Android kini memiliki monitor baterai, jadi Anda dapat memeriksa dengan tepat dan mudah berapa banyak masing-masing aplikasi menggunakan daya.
Kemudian Anda dapat mencopot pemasangan aplikasi atau memastikan Anda berhenti menggunakan aplikasi tersebut saat Anda tidak menggunakannya.
7. Jangan gunakan getar
Anda lebih suka membuat ponsel Anda memberi tahu tentang panggilan masuk dengan bergetar daripada nada dering?
Sayangnya, mode getar memakan daya lebih banyak daripada mode nada dering, karena nada dering hanya membutuhkan selaput mungil di speaker ponsel untuk menghasilkan suara.
Sebaliknya, mode getaran membutuhkan lebih banyak daya untuk membuat seluruh ponsel bergetar.
Jika Anda tidak ingin diganggu dengan suara, pertimbangkan untuk mematikan semua notifikasi dan letakan ponsel di jangkauan penglihatan sehingga Anda dapat melihat saat ada panggilan baru.
8. Matikan notifikasi yang tidak penting
Sepertinya hampir semua aplikasi saat ini membutuhkan internet untuk pembaruan informasi. Saat notifikasi masuk akan membuat layar ponsel Anda menyala, hal ini akan mengkonsumsi energi.
Anda mungkin tidak ingin mematikan notifikasi untuk pesan teks terbaru atau panggilan tak terjawab, namun mematikan pemberitahuan yang berlebihan akan membantu baterai Anda bertahan sedikit lebih lama.
9. Atur pemberitahuan email
Terus menerus memeriksa ponsel untuk mengetahui apakah ada email baru merupakan pemborosan daya. Anda dapat mengubah setelan, mungkin 15 atau 30 menit.
10. Aktifkan mode hemat daya
Banyak vendor ponsel yang telah menyediakan fitur hemat daya. Fitur tersebut untuk mencegah aplikasi memperbarui diri, meredupkan layar, menonaktifkan animasi dinlayar dan mematifkan getaran.
Secara default, mode ini biasanya menyala saat tingkat baterai Anda 20 persen. Dan, semakin cepat ponsel beralih ke mode hemat daya ini, semakin lama baterai akan bertahan.
Baca juga: Rekomendasi ponsel untuk Lebaran
Baca juga: Waspadai pembajakan siber, jangan mengecas ponsel sembarangan
Saat dalam perjalanan mudik, mengisi daya baterai menjadi tantangan tersendiri, terlebih jika Anda menggunakan transportasi umum. Perangkat baterai portabel (powerbank) bisa jadi penyelamat, namun terlalu sering menggunakan powerbank justru dapat membuat daya tahan baterai smartphone berkurang.
Untuk itu, tidak ada salahnya untuk mencoba mengurangi konsumsi daya secara manual. Berikut tips menghemat baterai smartphone.
1. Kurangi kecerahan layar atau gunakan kecerahan otomatis
Anda menyukai tampilan warna-warni di smartphone? Ini adalah musuh besar baterai. Dibandingkan dengan komponen ponsel yang lain, layar paling banyak menghabiskan daya pakai baterai.
Sebagian besar ponsel memiliki fitur mode pengaturan kecerahan secara otomatis, yang menyesuaikan kecerahan layar agar sesuai dengan tingkat pencahayaan di sekitar.
Mode ini menggunakan daya yang lebih sedikit, dan cara ini juga lebih praktis daripada harus mengubah kecerahan layar sampai ke setelan terendah.
2. Pilih opsi kunci otomatis paling singkat
Dalam menu pengaturan tampilan pada ponsel, Anda dapat menemukan opsi "Tidur" atau yang serupa ("Kunci Otomatis" untuk iPhone). Pengaturan ini mengatur berapa layar ponsel Anda akan tetap menyala.
Untuk menghemat daya, pilih opsi batas waktu terpendek. Pada kebanyakan ponsel Android, minimum adalah 10 detik, sementara iPhone minimum yang bisa diatur adalah 30 detik.
3. Matikan Bluetooth
Saat ini banyak orang yang suka menggunakan Bluetooth untuk headset handsfree, speaker nirkabel atau pelacak kebugaran.
Namun, bila Anda tidak benar-benar memerlukannya, lebih baik Anda mematikan Bluetooth untuk memperpanjang masa pakai baterai ponsel Anda.
4. Matikan Wi-Fi
Seperti Bluetooth, Wi-Fi ponsel Anda adalah saluran pembuangan baterai yang serius, meskipun kadang-kadang Anda perlu menggunakan koneksi Wi-Fi di rumah atau kantor untuk akses internet dan layanan data lainnya.
5. Matikan layanan lokasi dan GPS
Pengisap baterai besar lainnya adalah aplikasi yang menggunakan data GPS dan Wi-Fi untuk memantau lokasi. Sebagai pengguna, Anda dapat menonaktifkan akses aplikasi ke layanan lokasi.
Caranya, di Setelan>Lokasi, Anda dapat memilih "akurasi tinggi" saat Anda memerlukannya, atau "hemat baterai" bila tidak.
Anda juga sebaiknya lebih bijak mengizinkan untuk mengakses setiap aplikasi. Pemberian terlalu banyak izin ke aplikasi yang tidak pernah Anda gunakan akan menghabiskan baterai Anda tanpa keuntungan.
6. Jangan biarkan aplikasi berjalan di latar belakang
Kemampuan Multitasking -- menjalankan lebih dari satu aplikasi -- adalah fitur smartphone yang hebat saat ini. Sayangnya, fitur ini juga dapat membakar banyak energi, lantaran setiap aplikasi yang Anda gunakan menggunakan sebagian siklus prosesor di ponsel Anda.
Beberapa aplikasi sangat berat dalam hal pemakaian baterai. Dengan mematikan aplikasi yang sebenarnya tidak Anda gunakan, Anda dapat mengurangi beban kerja CPU secara drastis dan mengurangi konsumsi daya.
Di Android, ketuk tombol multitasking - biasanya yang paling kanan dari ketiga ikon di bagian bawah layar -- atau Anda dapat menggesek aplikasi untuk menutupnya.
Di iOS, ketuk dua kali tombol Home sehingga layar multitasking muncul, lalu gesek ke atas untuk menutup aplikasi.
Baik iOS dan Android kini memiliki monitor baterai, jadi Anda dapat memeriksa dengan tepat dan mudah berapa banyak masing-masing aplikasi menggunakan daya.
Kemudian Anda dapat mencopot pemasangan aplikasi atau memastikan Anda berhenti menggunakan aplikasi tersebut saat Anda tidak menggunakannya.
7. Jangan gunakan getar
Anda lebih suka membuat ponsel Anda memberi tahu tentang panggilan masuk dengan bergetar daripada nada dering?
Sayangnya, mode getar memakan daya lebih banyak daripada mode nada dering, karena nada dering hanya membutuhkan selaput mungil di speaker ponsel untuk menghasilkan suara.
Sebaliknya, mode getaran membutuhkan lebih banyak daya untuk membuat seluruh ponsel bergetar.
Jika Anda tidak ingin diganggu dengan suara, pertimbangkan untuk mematikan semua notifikasi dan letakan ponsel di jangkauan penglihatan sehingga Anda dapat melihat saat ada panggilan baru.
8. Matikan notifikasi yang tidak penting
Sepertinya hampir semua aplikasi saat ini membutuhkan internet untuk pembaruan informasi. Saat notifikasi masuk akan membuat layar ponsel Anda menyala, hal ini akan mengkonsumsi energi.
Anda mungkin tidak ingin mematikan notifikasi untuk pesan teks terbaru atau panggilan tak terjawab, namun mematikan pemberitahuan yang berlebihan akan membantu baterai Anda bertahan sedikit lebih lama.
9. Atur pemberitahuan email
Terus menerus memeriksa ponsel untuk mengetahui apakah ada email baru merupakan pemborosan daya. Anda dapat mengubah setelan, mungkin 15 atau 30 menit.
10. Aktifkan mode hemat daya
Banyak vendor ponsel yang telah menyediakan fitur hemat daya. Fitur tersebut untuk mencegah aplikasi memperbarui diri, meredupkan layar, menonaktifkan animasi dinlayar dan mematifkan getaran.
Secara default, mode ini biasanya menyala saat tingkat baterai Anda 20 persen. Dan, semakin cepat ponsel beralih ke mode hemat daya ini, semakin lama baterai akan bertahan.
Baca juga: Rekomendasi ponsel untuk Lebaran
Baca juga: Waspadai pembajakan siber, jangan mengecas ponsel sembarangan
Editor: Monalisa