Paringin (ANTARA) - Seluruh jajaran di Lingkup Pemerintahan Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, serta warga masyarakat diminta jangan terlena dengan Pandemi Global COVID-19, meskipun protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan sepenuhnya.
Disampaikan Bupati Balangan, H Ansharuddin, yang tak kalah penting saat memasuki musim kemarau, yakni terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang tentu tak kalah pentingnya dengan pencegahan Pandemi Global COVID-19.
Disampaikan bahwa, kebakaran hutan yang marak terjadi pada September 2019 lalu menyebabkan kerugian bagi banyak orang, salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Jumlah penderita ISPA akibat kebakaran hutan dan lahan yang tercatat hingga bulan September 2019 lalu yang pernah disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, menyentuh angka 919.516 orang.
Dimana menurutnya penderita ISPA tersebar di enam provinsi yang terkena dampak karhutla. Provinsi yang dimaksud adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan salah satunya di Provinsi Kalimantan Selatan.
"Tentu saja kita tidak ingin menjadi penyumbang asap yang berasal dari Karhutla sebagai penyebab ISPA bagi warga kita sendiri ataupun warga lainnya." ujarnya.
Untuk itu ia berharap agar seluruh jajaran di lingkup pemerintahan kabupaten setempat serta warga masyarakat Kabupaten Balangan, agar bersama-sama menjaga dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah "Bumi Sanggam" julukan kabupaten setempat.
"Saat ini, kita sedang menghadapi wabah Pandemi Global COVID-19 dan belum ada vaksinnya, sehingga jangan lagi ditambah dengan Karhutla penyebab ISPA," imbaunya.
Warga diminta cegah Pandemi Global COVID-19 dan Karhutla
Minggu, 31 Mei 2020 21:32 WIB
Saat ini, kita sedang menghadapi wabah Pandemi Global COVID-19 dan belum ada vaksinnya, sehingga jangan lagi ditambah dengan Karhutla penyebab ISPA