Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat seiring turunnya harga minyak dunia.
Pada pukul 9.48 WIB, rupiah bergerak menguat 49 poin atau 0,35 persen menjadi Rp13.805 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.854 per dolar AS.
"Penurunan harga minyak ini di antaranya karena tensi konflik antara AS-Iran mereda, ditambah Wakil Perdana Menteri Liu Le akan datang ke Washington DC untuk menandatangani perjanjian kesepakatan dagang AS-China untuk fase satu pada tanggal 15 Januari 2020 ini," kata Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin.
Harga minyak mentah turun tajam pada akhir minggu lalu, bahkan tembus di bawah level 60 dolar AS per barel untuk jenis WTI.
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat 21 poin
Selain itu, pasar masih menunggu rencana dari AS dan China dalam menandatangani kesepakatan dagang fase satu yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu (15/1) mendatang.
Dalam kesepakatan dagang fase satu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15 persen terhadap produk impor asal China senilai 120 miliar dolar AS, nantinya akan dipangkas menjadi 7,5 persen saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu.
Lana memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.780 per dolar AS hingga Rp13.820 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.708 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.812 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat empat poin