Batulicin - Petani Sawit di Tanah Bumbu akan memiliki pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) yang dikelola oleh masyarakat itu sendiri melalui PT Batulicin Agro Sentosa (BAS).      

Dimana Pemerintah Daerah Tanah Bumbu dalam hal ini sebagai pembina, fasilitator serta mediasi sangat mengapresiasi pembangunan PKS Milik Rakyat tersebut.      Sebelumnya pada Maret 2012 yang lalu, pemerintah daerah telah membangun pabrik pengolahan karet. Bekerjasama dengan PT. Perkebunan Nusantara XIII Karang Bintang, Pemkab Tanbu melalui PT. Nusantara Batulicin membangun pabrik pengolahan karet hasil produksi perkebunan warga petani Bumi Bersujud.

Terinspirasi dari pembangunan pabrik pengolahan karet, maka Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming pun menginginkan agar petani sawit di Kabupaten Tanah Bumbu dapat meningkat perekonomiannya dengan memiliki pabrik pengolahan sendiri yang mana pengelolaannya pun dikelola oleh petani dengan sistem kepemilikan saham.      Menurut Bupati Tanbu Mardani H. Maming, pembangunan pabrik kelapa sawit itu sesuai visi dan misi pemerintah daerah dalam rangka mensinergikan program pemberdayaan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat petani kelapa sawit dengan program strategis pemerintah daerah berupa pengembangan ekonomi berbasis perkebunan yang dikelola masyarakat petani.      

Dengan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit itu juga, pemerintah daerah bermaksud ingin mencetak petani kelapa sawit daerah menjadi pengusaha baru dibidang agribisnis pengembangan industri perkebunan kelapa sawit, sekaligus pula menjadikan Tanbu sebagai ikon pilot project sentra agribisnis terpadu di Kalsel.      

"Pemerintah daerah berharap ada sinergisitas antara harapan masyarakat petani kelapa sawit terkait bagaimana agar kesejahteraan bisa meningkat dengan program strategis pemerintah daerah khususnya terkait dengan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis perkebunan.

Lebih dari itu, dengan program strategis ini kita ingin mengubah paradigma bahwa selama ini petani kelapa sawit hanya sebagai penghasil buah kelapa sawit saja", sebut Bupati Mardani H. Maming dalam sambutannya usai menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan pabrik kelapa sawit yang dilakukan oleh Gubernur Kalsel Rudi Ariffin, Sabtu (2/2) di Desa Karang Bintang Kecamatan Karang Bintang.      

Dikatakan Mardani, dengan dibangunnya pabrik Pengolahan Kepala Sawit Milik Rakyat itu pemerintah daerah berharap petani tidak hanya sebagai penghasil buah kelapa sawit saja, tapi juga penghasil CPO, Kernel dan produk turunan kelapa sawit lainnya.      

Dan yang tak kalah pentingnya, keberadaan PKS Milik Rakyat itu juga akan memberikan multy player efek yang efektip bagi upaya pemerintah daerah untuk secara bertahap membangun perekonomian warga petani khususnya petani kelapa sawit di daerah, menumbuhkan peluang lapangan kerja bagi masyarakat lokal lingkar kebun dan pabrik, sekaligus juga memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).      

"Kita berharap demikian, sehingga ada sinergisitas antara harapan masyarakat dengan pemerintah daerah. Atau dengan kata lain, esensi mendasar dari pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit ini adalah, pemerintah daerah berkomitmen untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya petani di Kecamatan Karang Bintang dan sejumlah kecamatan di Tanah Bumbu yang wilayahnya memiliki sentra-sentra pengembangan perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh masyarakat setempat", sebut Mardani.      

Dibagian lain bupati juga mengatakan, pembangunan pabrik  pengolahan kelapa sawit itu  merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk memproyeksikan Tanbu sebagai sentra produksi dan industri kelapa sawit serta karet di Kalsel.      

Bahkan dengan visi itu, Pemkab Tanbu berkomitmen pula menjadi daerah percontohan bagi daerah lain di Kalsel yang mempunyai sentra pengembangan perkembangan kelapa sawit yang dikelola masyarakat setempat untuk mengikuti jejak Pemkab Tanbu.      Senada dengan Bupati Mardani H. Maming, Gubernur Kalsel, H. Ruddy Ariffin mengatakan, pola kemitraan yang dibangun antara Pemkab Tanbu dengan masyarakat petani kelapa sawit setelah beroperasinya pabrik kelapa sawit nantinya sudah bisa dipastikan akan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian setempat menjadi lebih dinamis lagi.      

"Dalam jangka panjang, pola kemitraan yang demikian saya yakini akan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian warga perdesaan di Tanah Bumbu di mana masyarakatnya mengembangkan sektor pertanian kelapa sawit menjadi semakin dinamis", ujar gubernur Rudi Ariffin.      Apalagi tambah gubernur, Tanbu selama ini menjadi salah satu daerah di Kalsel sebagai sentra pengembangan kelapa sawit baik oleh swasta maupun masyarakat secara swadaya serta melalui wadah-wadah kelompok petani.      

Karenanya, dengan langkah taktis yang sudah dilakukan oleh Pemkab Tanbu itu, Rudi Ariffin menyatakan sangat mengapresiasi dan akan turut mendorong program yang sudah direalisasikan oleh Pemkab Tanbu tersebut melalui program Pemprov Kalsel yang terintegrasi.      

Sementara itu untuk diketahui, PKS Milik Rakyat itu nantinya akan mampu memproduksi kelapa sawit sebesar 30 ton/jam. Dimana dengan kapasitas produksi sebesar itu, diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas olah sebesar 600 ton/hari, produksi CPO 132 ton/hari, dan produksi Karnel 24 ton/hari.      

Sebagai daya dukung bahan baku berupa kelapa sawit, PKS Milik Rakyat itu sedikitnya membutuhkan luasan lahan pengembangan seluas 6000 Ha.  Untuk pembangunan pabrik sendiri, investasi biaya yang sudah diestimasikan sebesar Rp. 120 Milyar dari PT. Batulicin Agro Sentosa (BAS), dengan perincian sebesar Rp. 78 milyar dari pinjaman bank dan Modal Saham masyarakat sebesar Rp. 42 milyar. (Adv/Tanbu/ant)

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013