Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Alpidri Supian Noor, meminta masyarakat terutama yang berada di daerah pesisir untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.

"Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana juga harus mewaspadai kondisi yang akhir-akhir ini kurang bersahabat," kata Ketua DPRD di Kotabaru, Minggu.

Curah hujan yang tinggi dan disertai angin, menurut Alpidri, bisa membahayakan bagi masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah yang banyak ditumbuhi pohon yang tinggi serta daerah pesisir.

Selain mewaspadai cuaca ekstrem, masyarakat yang tinggal di perbukitan juga hendaknya mewaspadai tanah longsor.

Agar tidak mengalami kondisi buruk ataupun musibah, masyarakat perlu mengantisipasi sejak dini dengan melakukan beberapa langkah strategis.

"Manakala terjadi hujan lebat disertai angin, warga yang tinggal di daerah rawan ini lebih baik pindah sementara, jangan bertahan," katanya.

Karena dengan curah hujan tinggi tersebut bisa sewaktu-waktu terjadi tanah longsor yang dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Lebih baik mengambil langkah antisipasi, daripada melakukan upaya penyelamatan setelah terkena musibah," katanya.

Kader Partai Golongan Karya meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Kotabaru untuk siap siaga, dan meningkatkan kewaspadaan.

Beberapa hari sebelumnya, Puluhan pohon tumbang dan baliho ambruk di sepanjang jalur Trans Kalimantan, Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Banjar, dan Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, akibat angin kencang diiringi hujan lebat.

Pantauan ANTARA di jalur Trans Kalimantan, Rabu, puluhan pohon penghijauan dan sebagian di areal perkebunan warga itu tumbang setelah diterjang angin kencang menjelang sore.

Angin kencang dan hujan lebat mulai siang hingga sore hari itu mengakibatkan beberapa pohon akasia dan pohon jenis lainnya tumbang ke jalan dan kebun warga.

Bahkan, di Liang Anggang sekitar Kilometer 21 menuju Kabupaten Tanah Laut, satu pohon akasia tumbang dan menimpa warung makanan dan minuman di pinggir jalan.

Sebagian pohon yang tumbang oleh warga setempat langsung dipotong-potong dengan menggunakan gergaji mesin, parang, dan kapak agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

Sejumlah baliho berukuran besar juga roboh setelah diterjang angin kencang disertai hujan lebat.C

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013