Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan berhasil mengungkap tiga sindikat jaringan pengedar dengan menyita total barang bukti sebanyak 1.533,02 gram sabu dan 80,5 butir ekstasi.

"Dari narkoba yang gagal beredar ini, 30.741 jiwa terselamatkan dari penyalahgunaannya. Jika dalam satu gram sabu dapat digunakan 20 orang dan satu butir ekstasi digunakan satu orang," terang Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Wisnu Widarto, Selasa (30/4).

Adapun tangkapan terbesar dari jaringan Provinsi Kalimantan Utara dengan barang bukti sabu 1.405,33 gram. Tim yang dipimpin Kasubdit 3 Kompol Diaz Sasongko menangkap lima orang di lokasi berbeda.

Awalnya ditangkap seorang wanita berinsial MM di Jalan Setia Bersama Komplek Surya Mas 3 Jalur 1, Gambut, Kabupaten Banjar yang memiliki 0,33 gram sabu.

Kemudian pengembangan petugas, didapat informasi ada pasokan sabu dalam jumlah besar dari Kalimantan Utara yang dibawa ke Banjarmasin. Hasil penyelidikan yang cukup lama, berhasil ditangkap empat tersangka, yakni ST, FN, MW, dan RM dengan barang bukti 1,4 kilogram sabu yang berperan sebagai pembawa dan penerima barang.

Sedangkan dua jaringan lainnya diungkap tim yang dipimpin Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Kalsel Kompol Ugeng Sudia Permana dan juga tim Subdit 2 pimpinan AKBP Andi A.

Masing-masing sindikat jaringan Kalimantan Barat dengan barang bukti 122,17 gram sabu dan 80,5 butir ekstasi. Kemudian sindikat jaringan Lapas Banjarmasin dengan barang bukti 5,52 gram sabu.

"Untuk jaringan Kalbar ditangkap tersangka AN dengan barbuk 24,53 gram sabu dan 41,5 butir ekstasi. Sedangkan pada dua tersangka AL dan AS ditemukan 97,64 gram sabu dan 39 butir ekstasi," papar Wisnu.
Sementara jaringan lokal yang dikendalikan narapidana dari dalam penjara, ditangkap MR dengan barang bukti 1,05 gram sabu dan GT 4,47 gram sabu.

Wisnu mengakui, pasokan narkoba ke Kalsel cukup banyak yang dilakukan jaringan pengedar melalui sejumlah jalur, mulai darat yang berasal dari wilayah provinsi di Kalimantan hingga jalur laut dan udara dari Pulau Jawa ataupun Sumatera.

"Kami terus coba hadang aliran barang yang masuk. Mohon doa dan informasi masyarakat agar upaya pemberantasan yang tak kenal lelah ini dapat meninimalisir peredaran narkoba di Kalsel," pungkas Wisnu.

Sementara Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan Brigjen Pol Nixon Manurung menyatakan, peredaran yang tinggi lantaran didorong dari pemintaaan oleh pecandu yang tak pernah berhenti.

"Jadi selain upaya pemberantasan, kita juga edukasi masyarakat agar tidak menyalahgunakan narkoba. Sedangkan bagi yang sudah candu, tidak ada cara lain kecuali direhabilitasi agar sembuh. Ini peran semua pihak untuk menggaungkan rehab bagi pecandu ini," jelasnya.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019