Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengatakan kenaikan tarif dasar listrik yang mulai diterapkan pada 2013 akan semakin memberatkan masyarakat ditengah kondisi perekonomian yang masih lesu.

"Kenaikan TDL saat ini saya rasa tidak tepat karena akan semakin membebani masyarakat di tengah kelesuan ekonomi, dampak dari kriris ekonomi Eropa," kata Gubernur di Banjarmasin, Kamis.

Menurut dia, saat ini banyak perusahaan yang sedang mengalami penurunan produksi karena kondisi ekonomi yang belum pulih, sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat secara luas.

Bila TDL naik, secara tidak langsung akan semakin membebani ekonomi masyarakat, sehingga daya beli akan semakin rendah, akibatnya pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan akan mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya.

Apalagi tambah dia, pelayanan PLN di Kalimantan Selatan yang kini belum maksimal, sehingga kenaikan TDL justru membuat masyarakat akan semakin kecewa.

"Kecuali pelayanan sudah baik, TDL bisa naik secara perlahan, jangan sampai pemadaman masih terus terjadi, tetapi tarifnya terus naik," katanya.

Menurut Gubernur, pada dasarnya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah atau PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik, apalagi Kalsel merupakan salah satu provinsi yang kaya dengan sumber energi.

Sebagaimana diketahui, saat ini listrik di Kalsel hampir setiap hari mengalami pemadaman, bahkan dalam satu hari bisa dua atau tiga kali pemadaman.

Kondisi tersebut, bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan investasi di Kalsel, tetapi juga sangat memukul usaha kecil dan menengah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II Kalimantan Khairil Anwar mengatakan, kebijakan kenaikan TDL, cukai rokok, tarif PDAM dan LPG pada 2013 berpotensi menaikkan inflasi di Kalsel.

Menurut dia, inflasi Kalsel pada 2013 diperkirakan meningkat menjadi sekitar 5,85 persen dibanding 2012 yang hanya 5,80 persen, atau jauh diatas rata-rata inflasi Kalimantan yang hanya 5,63 persen yang justru turun dari sebelumnya 5,76 persen.

Sedangkan inflasi nasional, diprediksi turun menjadi hanya 5,25 persen dari sebelumnya 5,27 persen.

Sebelumnya, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik akhirnya menentukan skema kenaikan TDL, yaitu per kuartal, sehingga setiap kenaikannya mencapai 4,3 persen. Skema tersebut akan dimulai pada bulan Januari 2013 mendatang.

"PLN sudah selesai menghitung, tiga kali per kuartal," ungkap Menteri ESDM Jero Wacik.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013