Dua warga yang terdiri dari ibu dan anak yang menjadi korban tanah longsor di Desa Teluk Sungai, RT 5 Pulau Matasirih Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, hingga saat ini belum berhasil ditemukan.

"Pencarian dengan cara menggali material longsor terpaksa dihentikan, karena khawatir akan terjadi longsor susulan, mengingat tanah di lokasi sangat labil, " kata Kasih Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotabaru, Saparudin Syukur, Rabu.

Dia menjelaskan, menurut mantan Kepala Desa setempat H Junaidi, dua warga yang menjadi korban tanah longsor merupakan iparnya sendiri yakni (Hikmah) sang ibu dan anak (Salabian).

"Keduanya tertimbun material tanah longsor," kata Saparudin.

Selain menyebabkan tertimbunnya ibu dan anak, longsor yang terjadi sekitar pukul 08.00 Wita dan disebabkan curah hujan tinggi sejak Rabu malam itu juga mengakibatkan delapan unit rumah hancur total, dan tiga unit rumah hancur lima puluh persen.

Sebanyak 10 kepala keluarga atau sekitar 36 jiwa yang terkena dampak dari tanah longsor.

"Saat ini BPBD Kotabaru tengah mempersiapkan logistik untuk membantu para korban, dan berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional, agar meminta pusat mengirimkan kapal ke lokasi, untuk membantu pencarian, dan mengevakuasi korban yang masih selamat," terangnya.

Sementara komunikasi yang bisa dilakukan hanya melalui radio Single Sideband (SSB).

"Insya Allah nanti logistik yang sudah kita siapkan akan dikirim Jumat, dengan menggunakan kapal perintis Sabuk Nusantara ke lokasi," demikian Saparudin.*

 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019