Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan Hj Noormiliyani AS menggelar syukuran hari kelahirannya ke-60,  di rumah jabatan Jalan Pangeran Antasari No 1 Marabahan, Minggu (21/4).


Syukuran sekaligus shalat magrib dan shalat hajad yang dihadiri para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pejabat, pimpinan intansi, pimpinan SKPD, camat, pimpinan perbankan, pengusaha, pimpinan organisasi wanita, pemuda, anak-anak panti asuhan serta berbagai elemen lainnya ini juga berisi pembacaan Surah Yasin serta doa yang dipimpin Ustadz Fachrudin dan H Jiansi.

Lebih memberi makna lagi, acara syukuran ini bertepatan dengan nisfu sya’ban sehingga acara pun dibarengkan buka puasa bersama.

“Ulun benar-benar sangat bersyukur di ulang tahun ini bersamaan nisfu sya’ban. Sehingga bisa bersamaan dengan buka puasa bersama. Ini benar-benar berkah luar biasa bagi ulun,” kata Noormiliyani di hadapan para hadirin.

Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini menceritakan, ia dilahirkan ibunya almarhumah Hj Siti Norma masih dalam kandungan 7 bulan saat mau menghadiri perayaan Hari Kartini.

“Abah ulun (ayah saya) almarhum H Aberani Sulaiman kala itu kebetulan seorang tentara sehingga selaku isteri tentara ibu diwajibkan mengikuti setiap pelaksanaan hari-hari besar termasuk Hari Kartini walaupun dalam keadaan hamil,” katanya.  

Noormiliyani juga mengaku bersyukur,  karena hanya dengan masa kandungan 7 bulan dirinya bisa tumbuh,  bahkan menjadi bupati serta memiliki pengalaman sebagai Ketua DPRD di Provinsi Kalsel yang tak pernah terbayangkan dan dicita-citakan sebelumnya.

Bisa jadi pengalaman yang dirasakan Noormiliyani itu karena tertular dari pengalaman sang ayah yang pernah menjabat Gubernur Kalsel periode 1964 – 1969 ditambah bimbingan langsung dari sang suami H Hasanuddin Murad yang dua periode sebelumnya menjabat Bupati Batola.

“Terus terang karier ulun banyak berasal dari bimbingan, motivasi dan dorongan dari suami sehingga dengan usia yang begini masih memiliki kesempatan dan kepercayaan untuk memimpin sebuah daerah yang merupakan berkah luar biasa,” ungkapnya.

Kenapa sampai menjabat Bupati Batola? Menurutnya di samping sudah merupakan garisan tangan yang maha kuasa juga berkat bersuami orang Batola yang berasal dari tokoh Bakumpai.

Sedangkan dirinya sendiri, terang dia,  memiliki keturunan kental hulu sungai dimana sang ibu yang terlahir balesteran antara Negara (HSS) dan Amuntai (HSU) sedangkan sang ayah berasal dari Birayang (HST).

Noormiliyani tidak menampik, selaku perempuan awalnya agak gaguk dalam memimpin ketimbang lelaki, namun menyadari kepemimpinan merupakan amanah dan kepercayaan sehingga semuanya dikesempingkan dan lama kelamaan menjadi terbiasa.

“Ulun menganggap jabatan kepercayaan sekaligus takdir dari Allah sehingga berusaha menjalankan amanah itu dengan sungguh-sungguh bersama Wakil Bupati H Rahmadian Noor,” ucapnya.

Dia mengharapkan,  dukungan serta doa dari seluruh lapisan masyarakat Batola agar dalam menjalankan roda pemerintahan berjalan lancar, amanah serta sukses.

Dikesempatan acara syukuran, Noormiliyani juga sedikit menceritakan pengalaman perjalanan saat mau mencalonkan diri sebagai bupati yang dimulai shalat istiharah tiga malam berturut-turut sebelum menetapkan pilihan.

Langkah yang dia dilakukan, karena ingat patuah sang ayah yang juga seorang tokoh agama serta sering menjadi imam di beberapa mesjid di Banjarmasin.

Terkait pelaksanaan Pileg, DPD dan Pilpres yang berlangsung tertib, aman dan lancar,  Noormiliyani mengucapkan,  terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh lapisan masyarakat Batola.

Dia berharap,  situasi kondusif ini bisa terjaga dan terus dipertahankan, lebih-lebih sebentar lagi Kalsel memasuki pelaksanaan Pilkada Provinsi tahun 2020 yang dimulai pada November 2019.  





 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019