Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Kemenristek) Republik Indonesia dengan "full team" (tim penuh) menerima kedatangan Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.


"Rombongan kami bukan cuma diterima Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) HM Hatta, tapi juga para pejabat teras kementerian tersebut," ungkap Ibnu Sina, anggota Komisi III DPRD Kalsel, usai pertemuan, di Jakarta, Selasa.

Dalam pertemuan tersebut membicarakan berbagai masalah pembangunan, terutama di Kalsel yang terdiri 13 kabupaten/kota dengan penduduk mencapai 3,6 juta jiwa dan sebagian besar warga masyarakatnya petani.

Sebagai contoh masalah Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalsel, pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang berada di bawah Kemenristek, menyatakan kesiapan membantu, melalui bantuan citra satelit agar pemanfaatan lahan sesuai karakteristik pulau.

"Karena menurut pihak Kemenristek, Kalimantan harus dipandang sebagai satu kesatuan biodiversity dan ekosistem," kutip anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi, serta lingkungan hidup itu.

Dalam pertemuan itu juga membicarakan masalah Pulau Larilarian di Kabupaten Kotabaru, Kalsel yang oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 43 Tahun 2011 memasukan ke wilayah administratif Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) dengan Pulau Lereklerekan.

Padahal menurut Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) atau dulu dikenal dengan nama Bakosurtanal Dr Asef Karsidi, secara geografi dan topomini, Pulau Larilarian tersebut masuk wilayah Kalsel.

Selain itu, berdasarkan peta BIG yang satu-satunya menjadi acuan sesuai Undang Undang Republik Indonesia Nomir 2 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial, Pulau Larilarian atau yang disebut Permendagri 43/2011 dengan nama Pulau Lereklerekan itu, jelas masuk wilayah Kalsel.

Pejabat teras Kemenristek yang menerima kedatangan Komisi III DPRD Kalsel itu, antara lain Deputi Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Prof Dr Amin Subandrio SpMK, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr Ir Marsan A Iskandar.

Selain itu, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Prof Dr Jarod, Kepala BIG, Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Prof Dr Bambang Prasetya, Sestama LAPAN, Sestama Bapeten Dr Dady, Sestama LIPI, serta Koordinator Ristek Kalimantan Dr Hotmatua Daulay.

  Sedangkan rombongan Komisi III DPRD Kalsel dipimpin ketuanya H Puar Junaidi, disertai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) provinsi setempat Hj Suriatinah beserta staf./D.
(T.KR-SHN/C/N001/N001) 13-11-2012 21:56:27

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012