Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor atau akrab dipanggil Paman Birin membuka secara resmi sosialisasi dan klinik Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), bertempat di Grand Daffam Hotel, Banjarbaru.

Ia mengatakan, berterima kasih kepada Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalsel, yang bekerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan untuk menyelenggarakan kegiatan ini yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 18 hingga 19 Februari 2019.

"Kehadiran kita saat ini, menunjukkan keseriusan kita untuk mengelola sub sektor perkebunan secara lebih baik dan berkelanjutan di Kalsel," katanya, saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi sosialisasi dan klinik ISPO.

Dijielaskan dia, posisi sub sektor perkebunan di Kalsel sangat penting, sub sektor ini memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menyumbang devisi bagi daerah, setelah sektor tambang.

Sub sektor perkebunan juga meneyerap tenaga kerja yang cukup besar. dan secara kultur, kehidupan masyarakat kalimantan selatan ditopang oleh sub sektor perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit dan karet.

Dengan demikian, sangat wajar jika sub sektor perkebunan di daerah berkembang cukup pesat. saat ini luas perkebunan kelapa sawit sudah lebih dari 423 ribu hektar atau 11,28 persen dari luas provinsi Kalsel. 

Sambutan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor (Antarakalsel/Fathur/Ist)

Baca juga: GAPKI: Greenpeace usik kedaulatan NKRI

"24,6 persen merupakan perkebunan rakyat, selebihnya perkebunan besar swasta 74 persen, dan perkebunan besar negara sebanyak 5,7 persen," katanya.

Menurut dia, dengan perkebunan sawit yang sangat luas itu, maka harus mampu memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Kalsel.

Pihaknya mendorong agar perkebunan kelapa sawit  mempunyai daya saing yang kuat, membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya, termasuk bagaimana mengelola kelapa sawit di daerah agar menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.

Nilai positif dan manfaat dari eksistensi perkebunan kelapa sawit selama ini, memang sudah sangat dirasakan,  seperti kontribusinya besar untuk devisa, jumlah tenaga kerjanya besar dan lebih manfaat lagi, rakyat bisa terlibat langsung dengan usaha perkebunan kelapa sawit.

"Isu-isu lingkungan terkait kelapa sawit juga sering kali muncul, terjadinya fluktuasi harga CPO dan dinamika lainnya yang perlu mendapat perhatian kita bersama, termasuk mendorong perkebunan kelapa sawit untuk mendapat sertifikat ISPO," katanya.

Ia ingin, sub sektor perkebunan di Provinsi Kalsel, khususnya kelapa sawit menjadi yang terdepan di Indonesia, baik dari kualitas maupun kuantitas. Kualitas dalam arti bersertifikat ISPO, kuantitas bukan hanya berarti perluasan perkebunan, tetapi juga meningkatkan produktivitas.

Saat ini produktivitas kelapa sawit, utamanya kelapa sawit rakyat masih rendah, karena itu pihaknya sangat mendorong program peremajaan sawit rakyat di Kalsel yang di fasilitasi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Pemprov Kalsel, melalui instansi terkait.

Sosialisasi dan Klinik ISPO (Antarakalsel/Fathur/Ist)

Baca juga: Bambang: Tantangan saat ini sertakan prinsip SDGs dalam proses bisnis sawit

Dinas Perkebunan dan Peternakan  dan instansi terkait lainnya, untuk melakukan pengawalan dan pendampingan dalam rangka suksesnya peremajaan kelapa sawit rakyat yang pada tahun ini di alokasikan di kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan kabupaten Tapin, dengan total luasan 9.728 hektar.

"Khusus untuk mempercepat sertifikat ISPO terhadap perkebunan kelapa sawit, saya minta Dinas Perkebunan dan Peternakan melakukan sinergi yang  intensif, lakukan langkah-langkah dan tahapan yang terukur untuk memenuhi standar ISPO," katanya.

Diharapkan dia, sosialisasi dan klinik yang dilaksanakan ini, jangan hanya seremonial saja, akan tetapi wawasan dan  pemahaman melalui sosialisasi mestinya ditindaklanjuti secara cepat dan tepat maka persecepatan sertifikat ISPO bagi perkebunan sawit di Kalsel bisa tercapai.

Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, dukungan dan partisipasi masyarakat dan para pelaku usaha sangat diperlukan, termasuk GAPKI sebagai wadah gabungan kelapa sawit telah ikut berperan dalam mendorong terciptanya pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, melalui kegiatan percepatan sertifikasi ISPO.

Sosialisasi dan Klinik ISPO (Antarakalsel/Fathur/Ist)

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019