Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kasus kematian sejumlah anggota Polri akibat serangan jantung dalam beberapa waktu terakhir membuat Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Kalimantan Selatan berinisiatif memberikan penyuluhan kesehatan agar personel menyadari pentingnya menjalankan pola hidup sehat.

Bertempat di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri, Jumat (15/2), tiga pakar dihadirkan mulai dokter spesialis jantung Dr Dwi Laksono Adiputro dari Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin, dokter spesialis penyakit dalam Dr Oldi Dediya dari Rumah Sakit Bhayangkara Hugeng Imam Santoso Banjarmasin dan Mahdalena seorang ahli gizi dari Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Ketiganya secara bergantian memaparkan ancaman beragam penyakit yang bisa kapan saja menyerang jika gaya hidup tidak sehat seperti obesitas, merokok dan kebiasaan buruk lainnya. 
Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Yazid Fanani yang membuka kegiatan dengan seksama mendengarkan penjelasan dari tiga ahli kesehatan tersebut bersama anggota lainnya yang hadir. 

"Kami apresiasi Bid Dokkes bersama Rumah Sakit Bhayangkara menyelenggarakan acara yang begitu bermanfaat ini. Semoga kedepannya seluruh personel bisa menerapkan pola hidup sehat dan terhindar dari segala ancaman penyakit yang mengancam jiwa," kata Kapolda.

Sementara Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwinn Zainul Hakim mengungkapkan, kematian sejumlah anggota Polda Kalsel akibat serangan jantung memang harus menjadi pelajaran bagi anggota lainnya.
Erwin juga mengatakan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah pemeriksaan kesehatan anggota di lapangan secara berkala. Kemudian pengecekan yang berkaitan dengan penyakit serangan jantung dan penyakit metabolik melalui deteksi dini dan pola hidup sehat.

"Intinya, kita semua harus tahu dan mengenali gejala dan tanda awal sakit jantung, DM dan hiperkolestremia serta diet seimbang,
karena pola hidup yang tidak sehat, mencetus penyakit jantung," tandasnya.  

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019