Batulicin, (ANTARA News) - Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama menetapkan lima Puskesmas di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terakreditasi Madya dan Utama guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, H. Damrah, di Batulicin, Selasa, mengatakan, lima Puskesmas yang sudah terakreditasi tersebut di antaranya Puskesmas Darul Azhar, Puskesmas Sebamban I, Karang Bintang, Teluk Kepayang dan Simpang Empat.
"Saat ini di Tanah Bumbu ada empat Puskesmas yang belum terakreditasi di antaranya Puskesmas Mentewe, Batulicin I, Pulau Tanjung, dan Puskesmas Girimulya," katanya.
Dia menjelaskan, dari empat Puskesmas yang belum terakreditasi ditargetkan pada 2019 sudah semuanya mendapat akreditasi untuk menunjang pelayanan kesehatan desa yang lebih baik.
"Saat ini sudah dalam tahapan pengusulan akreditasi Puskesmas kepada Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Seluruh Puskesmas yang bersangkutan sudah menyiapkan apa yang akan menjadi bahan penilaian oleh tim akreditasi," ujar Damrah.
Menurut dia, penilaian akreditasi sangat penting dimiliki setiap unit pelayanan kesehatan agar dapat melaksanakan fungsinya secara optimal.
Untuk mendapatkan sertifikat akreditasi, maka setiap Puskesmas yang mengajukan penilaian akreditasi diperlukan adanya pengelolaan organisasi Puskesmas secara baik, yang meliputi kinerja pelayanan, proses pelayanan, serta sumber daya yang digunakan.
Hal ini perlu dilakukan dalam rangka upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien di Puskesmas serta menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.
Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskemas, diperlukan adanya penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan, yaitu melalui mekanisme akreditasi.
"Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen maupun manajemen mutu, penyelenggaraan pelayanan serta program dan penerapan manajemen risiko," tandas Damrah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, H. Damrah, di Batulicin, Selasa, mengatakan, lima Puskesmas yang sudah terakreditasi tersebut di antaranya Puskesmas Darul Azhar, Puskesmas Sebamban I, Karang Bintang, Teluk Kepayang dan Simpang Empat.
"Saat ini di Tanah Bumbu ada empat Puskesmas yang belum terakreditasi di antaranya Puskesmas Mentewe, Batulicin I, Pulau Tanjung, dan Puskesmas Girimulya," katanya.
Dia menjelaskan, dari empat Puskesmas yang belum terakreditasi ditargetkan pada 2019 sudah semuanya mendapat akreditasi untuk menunjang pelayanan kesehatan desa yang lebih baik.
"Saat ini sudah dalam tahapan pengusulan akreditasi Puskesmas kepada Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Seluruh Puskesmas yang bersangkutan sudah menyiapkan apa yang akan menjadi bahan penilaian oleh tim akreditasi," ujar Damrah.
Menurut dia, penilaian akreditasi sangat penting dimiliki setiap unit pelayanan kesehatan agar dapat melaksanakan fungsinya secara optimal.
Untuk mendapatkan sertifikat akreditasi, maka setiap Puskesmas yang mengajukan penilaian akreditasi diperlukan adanya pengelolaan organisasi Puskesmas secara baik, yang meliputi kinerja pelayanan, proses pelayanan, serta sumber daya yang digunakan.
Hal ini perlu dilakukan dalam rangka upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien di Puskesmas serta menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.
Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskemas, diperlukan adanya penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan, yaitu melalui mekanisme akreditasi.
"Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen maupun manajemen mutu, penyelenggaraan pelayanan serta program dan penerapan manajemen risiko," tandas Damrah.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019