Bank Indonesia Banjarmasin, Kalimantan Selatan bakal mendukung kerajinan purun untuk bisa dikembangkan secara nasinal karena memiliki kekhasan yang hanya dimiliki wilayah Kalimantan.


Kepala Devisi Ekonomi Moneter KPW BI Wilayah II Kalimantan, Triatmo Doriyanto di Banjarmasin, Selasa mengatakan, kerajinan purun menjadi salah satu komoditas yang potensial untuk dikembangkan dan dapat menjadi ikon baru bagi Kalsel disamping sasirangan.

Pernyataan tersebut disampaikan Triatmo pada forum diskusi group mengenai penyusunan "lending model" (pola pembiayaan) industri kerajinan purun.

Menurut Triatmo berdasarkan kajian dan penelitian ke seluruh kabupaten penghasil industri purun, kerajinan ini sangat potensial untuk bisa berkembang bila digarap dengan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Seperti misalnya, untuk kerajinan topi, tas, tikar dan kerajinan lainnya yang berasal dari purun, kini cukup diburu, bahkan begitu dilempar ke pasaran kerajinan tersebut langsung habis diborong oleh para tengkulak.

Selanjutnya, tambah dia, kerajinan purun tersebut dijual ke berbagai daerah di nusantara antara lain ke Bali dan diberikan sentuhan modifikasi sehingga terkesan lebih elegan.

"Peluang-peluang seperti ini yang akan terus kita dukung untuk bisa berkembang sehingga para perajin bisa mendapatkan nilai tambah yang lebih besar," katanya.

Upaya yang dilakukan Bank Indonesia untuk mendukung hal tersebut, kata dia, adalah dengan memberikan kesempatan bagi petani untuk bisa mengakses permodalan ke perbankan yang selama ini belum pernah dilakukan.

"Kita akan bangun klaster pengembangan kerajinan purun di Kabupaten Tapin sehingga bisa berkembang sebagaimana yang diharapkan," katanya.

Melalui pengembangan klaster yang didukung BI, diharapkan kerajinan purun ini akan mampu menjadi salah satu peluang baru yang bisa mengangkat kesejahteraan petani dan Kalsel pada umumnya.

Selain cukup menarik untuk tas dan lainnya, kualitas tanaman purun Kalsel juga dinilai lebih baik, sehingga beberapa pengusaha dari daerah lain seperti Jember juga berburu kerajinan tikar purun sebagai pembungkus tembakau.

Beberapa konsumen yang ingin mendapatkan tikar purun dalam jumlah besar, yang pernah datang ke Kalsel mengaku kesulitan untuk bisa mendapatkan tikar purun dari Kalsel untuk bungkus tembakau, padahal berapapun jumlah yang diproduksi mereka siap membeli.

  "Asalkan purun tersebut dari Kalsel kita siap beli, karena cukup bagus untuk membungkus tembakau, tidak lembab dan tidak hitam," katanya./B/D.
(T.U004/B/I006/I006) 11-09-2012 19:16:26

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012