Analis: Rupiah diprediksi terus menguat, Fed cenderung "dovish"

Selasa, 29 Januari 2019 5:09 WIB

Jakarta (AntaraNews Kalsel) - Pergerakan nilai tukar (kurs)  rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore menguat sebesar 21 poin ke posisi Rp14.072 dibandingkan sebelumnya Rp14.093 per dolar AS.

Analis pasar uang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin, mengatakan nilai tukar rupiah menguat memanfaatkan pelemahan dolar jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).

"Hari ini rupiah menguat karena dolar AS melemah terhadap beberapa mata uang dunia. Indeks dolar sedikit melemah. Pasar masih menunggu FOMC meeting tanggal 29-30 Januari nanti," ujar Rully.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya seiring dengan proyeksi perlambatan ekonomi global pada tahun ini. "Pasar berharap Powell akan lebih dovish, karena risiko perlambatan ekonomi global dan dampaknya terhadap ekonomi AS akan cukup besar," katanya.
 
Ia pun memprediksi pada pekan ini nilai tukar rupiah trennya akan cenderung menguat seiring dengan kebijakan moneter The Fed tersebut. "Rupiah kemungkinan akan positif, karena FOMC yang lebih dovish," ujar Rully.

Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi sendiri dibuka menguat Rp14.035 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.033 hingga Rp14.072 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.038 dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.163 per dolar AS.
 

Editor: Risbiani Fardaniah

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019

Terkait

Rupiah Senin pagi turun 30 poin

Senin, 29 April 2024 12:22

Rupiah turun 7 poin ke Rp16.244 per dolar AS

Selasa, 23 April 2024 13:33

Rupiah Kamis pagi menguat 43 poin

Kamis, 18 April 2024 13:01

Rupiah Rabu pagi tergelincir 76 poin

Rabu, 17 April 2024 13:17
Terpopuler