Penumpang kapal penumpang KM Binaiya milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang diberangkatkan dari Pelabuhan Samudera Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan tujuan Tanjung Perak, Surabaya, diduga melebihi kapasitas.

Pantauan ANTARA di Pelabuhan Samudera Batulicin, Jumat, ribuan penumpang tampak berdesak-desakan memadati ruang tunggu hingga lahan parkir.

Sementara calon penumpang yang membawa baraang bawaan dari jalan raya menuju pelabuhan Samudera masih terus berdatangan dari berbagai daerah di Kalimantan.

"Saya sudah tidak kuat lagi di desak penumpang dari luar yang ingin masuk ke ruang tunggu," kata seorang calon penumpang dari Kotabaru yang hendak ke Lamongan, Jatim, Malik.

Meski Malik bersama rekannya tidak berniat melangkah karena padatnya, namun tubuh nya tetap maju ke depan karena didorong dari belakang oleh calon penumpang yang lainnya.

Tangis anak dan jeritan perempuan sesekali terdengar karena terjepit tubuh sesama calon penumpang dan kesakitan.

Aroma parfum dan keringat menyengat hidung, namun mereka yang berdesak-desakan sangat memaluminya.

Mereka sama-sama ingin berjuang menempati duduk paling depan dekat pintu keluar agar bisa masuk kapal lebih dahulu.

Para calon penumpang khawatir tidak kebagian tempat, mengingat jumlah penumpang cukup membludak.

Sedikitnya lima orang calon penumpang dari Kotabaru, keluarga dari Ummi Fatimah terpaksa membatalkan keberangkatannya menggunakan KM Binaiya.

"Saya tidak berani melanjutkan pelayaran ke Surabaya, melihat jumlah penumpang terus bertambah, sementara yang di dalam ruang tunggu sudah tidak muat lagi," ungkapnya.

Ummi Fatimah terpaksa mengembalikan empat tiket yang sudah dibeli, dengan harapan uangnya dikembalikan dari PT Pelni.

Shohib, keluarga Ummi Fatimah berharap, pihak PT Pelni bisa memberikan layanan yang lebih baik kepada calon penumpang demi keselamatan.

"Jika memang benar, PT Pelni akan mengangkut penumpang melebihi kapasitas seharunya sarana keselamatan untuk penumpang juga ditambah," ujarnya.

Dan pihak perusahaan seyogyanya mensosialisasikan kepada penumpang, dan menjelaskan bahwa tambahan kapasitas masih aman, dengan demikian calon penumpang merasa aman.

"Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Dirjen Perhubungan Laut dan pengawas dalam kondisi dimana akan terjadi lonjakan penumpang menjelang lebaran harus turun ke lokasi melihat secara langsung sejauh mana pihak perusahaan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang benar," harapnya.

Bahkan, petugas juga seyogyanya mensosialisasikan kepada penumpang cara menggunakan dan memanfaatkan alat keselamatan bisa sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat.

"Jangan sampai bila terjadi hal yang tidak diinginkan, penumpang tidak bisa menggunakan atau bahkan ketika akan menggunakan barang, tidak bisa karena sepepetti jaket keselamatan masih terkunci dalam kotak," tegasnya.

Selain itu, pihak lain seperti Kantor Administrasi Pelabuhan juga harus benar-benar melihat fakta di lapangan, terkait alat kesematan dengan jumlah penumpang yang diangkut.

Manakala semua instansi sudah benar-benar menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang benar, maka penumpang dan masyarakat terutama keluarga calon penumpang yang menggunakan jasa kapal juga merasa tenang.

Seorang petugas PT Pelni Suhartono melalui telepon genggamnya mengatakan, kapasitas penumpang KM Binaiya diperkirakan sekitar 1.517 orang.

"Kali ini jumlah penumpang sekitar 2.000 lebih," tuturnya.

Suhartono mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa banyak KM Binaiya bisa mengangkut penumpang melebihi dari kapasitas.

Manager PT Pelni Cabang Batuliicin Yursal SE, ketika dikonfirmasi terkait jumlah penumpang yang membludak, mengaku sibuk mengurusi penumpang.

"Maaf saat sedang sibuk mengurusi penumpang," paparnya.

Sementara itu, sebelum melanjutkan pelayarananya ke Surabaya KM Binaiya merapat sandar di Pelabuhan batulicin, Tanah Bumbu tiba dari pelabuhan Pare-Pare Sulawesi sekitar pukul 17.00 Wita.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012