Tanjung, (Antaranews.Kalsel) - Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja Kabupaten Tabalong, mendapat bantuan 59 paket pelatihan tenaga kerja dari dana APBN 2019, untuk mendukung program pemerintah daerah mencetak wira usaha baru.
Kepala UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Tabalong Suhartojo mengatakan, dari 59 paket pelatihan termasuk 18 paket dengan sasaran pencari kerja di pedesaan.
"Untuk pelatihan tenaga kerja di desa melalui mobile trainning unit dengan sharing dana desa," jelas Suhartojo.
Selanjutnya, 41 paket pelatihan lainnya dilaksanakan di Balai Latihan Kerja setempat, mencakup 10 jurusan diantaranya otomotif, instalasi listrik, las, menjahit dan komputer.
Saat ini UPT BLK Kabupaten Tabalong membuka pendaftaran bagi calon peserta pelatihan dengan harapan bisa mencetak calon tenaga kerja terampil dan siap pakai.
Untuk mendukung program pelatihan tenaga kerja BLK juga mendapatkan bantuan tiga unit mobil untuk praktik pelatihan otomotif, empat unit blower serta komputer dari Kementerian Tenaga Kerja.
"BLK kekurangan instruktur untuk jurusan otomotif, komputer dan perkantoran, " jelas Suhartojo.
Bahkan beberapa instruktur berstatus pensiunan ASN untuk mengatasi kekurangan tenaga pelatih di BLK setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Tabalong Suhartojo mengatakan, dari 59 paket pelatihan termasuk 18 paket dengan sasaran pencari kerja di pedesaan.
"Untuk pelatihan tenaga kerja di desa melalui mobile trainning unit dengan sharing dana desa," jelas Suhartojo.
Selanjutnya, 41 paket pelatihan lainnya dilaksanakan di Balai Latihan Kerja setempat, mencakup 10 jurusan diantaranya otomotif, instalasi listrik, las, menjahit dan komputer.
Saat ini UPT BLK Kabupaten Tabalong membuka pendaftaran bagi calon peserta pelatihan dengan harapan bisa mencetak calon tenaga kerja terampil dan siap pakai.
Untuk mendukung program pelatihan tenaga kerja BLK juga mendapatkan bantuan tiga unit mobil untuk praktik pelatihan otomotif, empat unit blower serta komputer dari Kementerian Tenaga Kerja.
"BLK kekurangan instruktur untuk jurusan otomotif, komputer dan perkantoran, " jelas Suhartojo.
Bahkan beberapa instruktur berstatus pensiunan ASN untuk mengatasi kekurangan tenaga pelatih di BLK setempat.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019