Banjarmasin,(Antaranews Kalsel) - Wakil Ketua Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalimantan Selatan yang juga membidangi bencana, H Suripno Sumas mengharapkan, agar peristiwa tsunami Selat Sunda hendaknya menjadikan pembelajaran terakhir, untuk lebih waspada terhadap setiap gejala alam.
Pembelajaran terakhir tersebut, baik bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi tsunami maupun daerah pesisir atau pantai lainnya, termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Pembelajaran tersebut tidak saja berkaitan dengan tsunami, tetapi juga terhadap bencana alam lain yang datang tiba-tiba, tak bisa kita perkirakan jauh-jauh hari atau secara dini," lanjutnya menjawab Antara Kalsel.
Sebagai contoh di Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota juga termasuk daerah yang rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor jika curah hujan tinggi, serta kebakaran hutan dan lahan bila musim kemarau.
Begitu pula kendati dalam perkiraan Kalsel tidak berpotensi tsunami, tetapi tidak menutup kemungkinan peristiwa tersebut bisa saja terjadi, karena juga memiliki kawasan pantai, tutur pensiunan pegawai negeri sipil yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin bergelar sarjana hukum dan magister hukum itu menunjuk contoh pantai di wilayah timur Kalsel yang berbatasan dengan Laut Sulawesi serta Selat Makassar.
Sebagaimana bencana yang pernah terjadi pada kawasan pantai di Kalsel, tewasnya pengunjung objek wisata bahari karena terseret ombak/gelombang laut saat liburan Idul Fitri tahun lalu, demikian Suripno Sumas.
Sementara anggota DPRD Kalsel HM Rosehan Noor Bahri SH dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menambahkan, di provinsinya yang luas sekitar 3,7 juta hektare itu terdapat sejumlah objek wisata pantai/bahari.
Sejumlah objek wisata bahari Kalsel antara lain terdapat di Kabupaten Tanah Laut (Tala) yaitu Pantai Takisung (sekitar 77 kilometer timur Banjarmasin), Batakan (sekitar 125 kilometer timur Banjarmasin), dan Pantai Swarangan (sekitar 140 kilometer timur Banjarmasin).
Selain itu, objek wisata bahari yang baru atau muncul dalam bbeberapa tahun terakhir di "Bumi Tuntung Pandang" Tala yaitu Pantai Sungai Cuka, Pantai Asmara, dan Pantai Turki, lanjut mantan Wakil Gubernur Kalsel tersebut.
Kemudian di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) antara lain terdapat objek wisata bahari Pantai Angsana (sekitar 170 kilometer timur Banjarmasin) dan Pantai Pagatan (sekitar 220 kilometer timur Banjarmasin).
Sementara di Kotabaru atau kabupaten paling timur Kalsel, setidaknya terdapat lima objek wisata bahari yaitu Pantai Sarang Tiung/Gedambaan, Teluk Tamiang, Teluk Gosong, Tanjung Ketapang dan Pulau Sambar Gelap, demikian Rosehan NB.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Pembelajaran terakhir tersebut, baik bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi tsunami maupun daerah pesisir atau pantai lainnya, termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Pembelajaran tersebut tidak saja berkaitan dengan tsunami, tetapi juga terhadap bencana alam lain yang datang tiba-tiba, tak bisa kita perkirakan jauh-jauh hari atau secara dini," lanjutnya menjawab Antara Kalsel.
Sebagai contoh di Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota juga termasuk daerah yang rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor jika curah hujan tinggi, serta kebakaran hutan dan lahan bila musim kemarau.
Begitu pula kendati dalam perkiraan Kalsel tidak berpotensi tsunami, tetapi tidak menutup kemungkinan peristiwa tersebut bisa saja terjadi, karena juga memiliki kawasan pantai, tutur pensiunan pegawai negeri sipil yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin bergelar sarjana hukum dan magister hukum itu menunjuk contoh pantai di wilayah timur Kalsel yang berbatasan dengan Laut Sulawesi serta Selat Makassar.
Sebagaimana bencana yang pernah terjadi pada kawasan pantai di Kalsel, tewasnya pengunjung objek wisata bahari karena terseret ombak/gelombang laut saat liburan Idul Fitri tahun lalu, demikian Suripno Sumas.
Sementara anggota DPRD Kalsel HM Rosehan Noor Bahri SH dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menambahkan, di provinsinya yang luas sekitar 3,7 juta hektare itu terdapat sejumlah objek wisata pantai/bahari.
Sejumlah objek wisata bahari Kalsel antara lain terdapat di Kabupaten Tanah Laut (Tala) yaitu Pantai Takisung (sekitar 77 kilometer timur Banjarmasin), Batakan (sekitar 125 kilometer timur Banjarmasin), dan Pantai Swarangan (sekitar 140 kilometer timur Banjarmasin).
Selain itu, objek wisata bahari yang baru atau muncul dalam bbeberapa tahun terakhir di "Bumi Tuntung Pandang" Tala yaitu Pantai Sungai Cuka, Pantai Asmara, dan Pantai Turki, lanjut mantan Wakil Gubernur Kalsel tersebut.
Kemudian di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) antara lain terdapat objek wisata bahari Pantai Angsana (sekitar 170 kilometer timur Banjarmasin) dan Pantai Pagatan (sekitar 220 kilometer timur Banjarmasin).
Sementara di Kotabaru atau kabupaten paling timur Kalsel, setidaknya terdapat lima objek wisata bahari yaitu Pantai Sarang Tiung/Gedambaan, Teluk Tamiang, Teluk Gosong, Tanjung Ketapang dan Pulau Sambar Gelap, demikian Rosehan NB.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018