Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bertekad mewujudkan Kalimantan Selatan sebagai sentra peternakan nasional.

Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Gusti Burhanuddin di Pelaihari Kamis mengatakan, potensi Kalimantan Selatan sebagai sentra peternakan terbuka lebar.

Menurut Gusti, Kalsel memiliki jumlah lahan yang cukup potensial untuk pengembangan ternak, khususnya sapi dan kerbau.

Mewujudkan tekad tersebut, tambah dia, pemerintah melaksanakan program Gebyar UPSUS SIWAB atau Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting di Desa Sumber Mulya Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.

Gusti mengungkapkan, Tanah Laut merupakan sentra peternakan sapi dan kerbau di Kalsel.

Daerah ini, tambah dia, berpotensi untuk lebih dikembangkan lagi di masa mendatang karena mendominasi 64 persen lahan potensial untuk pengembangan ternak di Kalsel.

Pengembangan kawasan peternakan, tambah dia, akan diupayakan bersinergi dengan upaya mengembangkan lahan perkebunan.

"Melalui Gebyar UPSUS SIWAB ini, kita akan mengembangkan peternakan bersinergi dengan perkebunan, sehingga bisa menggerakkan perekonomian masyarakat," katanya.

Program tersebut, tambah dia, khususnya dilaksanakan di daerah yang berada di wilayah pedesaan Kalsel, seperti di Desa Sumber Mulya Tanah Laut.

Gusti mengungkapkan, akan membuat sektor peternakan sebagai sentra pertumbuhan ekonomi baru yang lebih menjanjikan, sehingga generasi muda tertarik untuk menekuni sektor tersebut.

"Saya khawatir, saat ini, mulai ada gejala, generasi muda, enggan berkecimpung di sektor peternakan ini," katanya.

Generasi muda, tambah dia, sudah mulai tidak tertarik dengan dunia wirausaha bidang perkebunan dan peternakan.

Bila itu terjadi, tambah dia, maka sulit mewujudkan Kalsel sebagai lumbung ternak nasional sekaligus mendukung kebijakan pusat menuju swasembada daging.

"Saya mengajak, semua pihak terkait bersinergi agar program Gebyar UPSUS SIWAB ini terus berkelanjutan," katanya.

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018