Banjarmasin, (Antaranewa Kalsel) - Pengusaha Febrianto Njoko terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Cabang Olahraga Wushu Provinsi Kalimantan Selatan periode 2018-2022.
       
Febrianto Njoko terpilih dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) Wushu Kalsel 2018 yang digelar di kantor KONI Kalsel, Senin.
       
Dia menggantikan Sukendy Johan yang sudah dua periode, yakini, 2010-2014 dan 2014-2018 menjabat sebagai Ketua Umum Wushu Kalsel.
       
Febrianto menyatakan akan melanjutkan kinerja membangkitkan cabang olahraga Wushu Kalsel yang dapat berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat (Jabar).
       
Yakni, lanjut dia, bisa menyebat medali perunggu dan medali perak.
     
 "PON kedepannya di Papua pada 2021 target kita bisa meraih medali emas," tuturnya.
       
Menurut pria yang sebelumnya duduk di bidang Litbang Wushu Kalsel tersebut, langkah pertama untuk mewujudkan itu adalah melakukan peningkatan pembinaan para atlet.
         
"Akan kita evaluasi menyeluruh bagaimana pembinaan atlet ini, apakah masih menempatkan di luar daerah atau dibina di sini secara intensif," ujarnya.
       
Karenanya, kata Febrianto, pencarian bibit-bibit atlet lokal harus sangat digiatkan.
       
Kendala belum terbentuknya pengurus cabang olahraga Wushu di semua kabupaten/kota di provinsi ini akan segeranya ditangani.
         
"Secepatnya kita bentuk pengurus cabang yang belum ada di kabupaten/kota, sehingga cabang olahraga Wushu bisa masuk pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) kedepannya," tutur Febrianto.
       
Sementara itu, mantan Ketua Umum Wushu Kalsel yang baru digantikan Sukendy Johan menyatakan keyakinannya atas kemampuan Febrianto Njoko bisa memajukan Wushu Kalsel ke tingkat nasional.
         
Namun demikian, paparnya, perhatian pemangku pemerintahan daerah, khususnya KONI Kalsel harus besar pula mendukungnya.
       
"Sebab kalau yang sudah-sudah, hanya 30 persen perhatian dari pemerintah melalui KONI Kalsel, sisanya menjadi beban pengurus," ujarnya.
       
Yang menjadi PR kedepannya pula bagi ketua baru, katanya, adalah mengembangkan pencarian bibit atlet asli daerah, sehingga tidak banyak lagi atlet luar yang  harus diandalkan.
       
Dia merasa, pada kepemimpinannya sudah melakukan berbagai upaya untuk menggali potensi atlet asli daerah, bahkan hingga masuk sekolah sebagai ekstra kulikuler.
       
"Tapi semuanya memang penuh tantangan, memang tidak mudah membentuk atlet berprestasi tinggi," tuturnya.
       
Secara pribadi, dirinya akan tetap membantu pengembangan olahraga Wushu ini, meskipun tidak masuk dalam penguasaan lagi.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018