Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Direkur Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Agus H Purnomo mengatakan seluruh kapal dan pelaut yang berlayar di perairan Indonesia wajib memiliki sertifikat untuk mengurangi tingkat kecelakaan di laut.

Menurut Dirjen usai penutupan program pemberdayaan masyarakat, kerja sama Politeknik Pelayaran Surabaya dengan KSOP dan Dinas Perhubungan Provinsi di Banjarbaru Jumat, sertifikasi bagi pelaut maupun kapal sangat penting dilakukan, untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas di laut.

"Saat ini cukup banyak orang yang mengaku sudah pandai berlayar dan berenang, tetapi faktanya, pada saat terjadi kecelakaan mereka kebingungan untuk melakukan pertolongan," katanya.

Melalui program sertifikasi tersebut, tambah dia, seluruh pelaut akan dilatih untuk mengatasi berbagai persoalan di laut, termasuk saat terjadi kecelakaan.

Ke depan, tambah dia, seluruh pelaut, yang tidak memiliki sertifikat kapal maupun pelaut, tidak boleh melaut.

Seperti sepeda motor maupun mobil, seluruh sopir maupun pengemudi wajib memiliki sim, begitu juga dengan sepeda motor dan mobilnya, juga harus memiliki surat kendaraan.

"Begitu juga kapal dan juru mudi, harus memiliki surat maupun SIM di laut," katanya.

Menurut Dirjen, di beberapa negara, kapal berapapun besarnya, harus dipasang alat komunikasi, untuk memonitor keberadaan kapal. ke depan, program tersebut, juga akan diberlakukan di Indonesia.

Sehingga keberadaan kapal bisa dimonitor dimanapun berada, bahkan bila terjadi kecelakaan akan cepat diketahui.

Selain itu, tambah dia, petugas juga akan lebih cepat mendeteksi bila ada penyelundupan senjata, narkoba dan lainnya.
 
. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

Saat ini, penyelundupan lewat udara maupun darat, sudah sulit untuk dilakukan karena pengawasan dan teknologi yang sudah bail.

Tinggal di luat, yang juga akan dibenahi untuk sistem keselamatannya, termasuk pengamanan dari hal-hal yang dilarang.

"Ayo kita bangun negeri dan laut kita, agar lebih aman," katanya.

Agus mengatakan, beberapa waktu lalu Menteri Perhubungan melakukan kunjungan ke Jombang dan didapati sebanyak 3.400 kapal, termasuk kapal nelayan.

Dari jumlah kapal tersebut, baru 280 yang telah memiliki sertifikat. Diharapkan, pada 24 Oktober ini, sebanyak 400 kapal, juga telah bersertifikat dan awal 2019, seluruh kapal tersebut, telah bersertifikat.

Jumlah kapal seluruh Indonesia, terdata sekitar 4 juta kapal, tahun ini, diprogramkan ribuan kapal telah bersertifikat, dan selanjutnya, seluruh kapal telah bersertifikat.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melakukan pelatihan keselamatan pelayaran kepada juru mudi kapal dan nelayan dari seluruh kabupaten di Kalimantan Selatan.

Kepala KSOP Banjarmasin Bambang Gunawan usai pembukaan pelatihan program pemberdayaan masyarakat kerja sama dengan Politeknik Pelayaran Surabaya dan Dinas Perhubungan Kalsel, di Banjarbaru Selasa (23/10) mengatakan, berdasarkan instruksi dari Kementerian Perhubungan seluruh kepala KSOP wajib memberikan pelatihan dan menginformasikan terkait keselamatan pelayaran.

Hal itu dilakukan, sebagai upaya untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan laut atau pelayaran yang dalam beberapa waktu terakhir sering terjadi.


 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018