Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Ratusan peserta ajang tahunan bidang penyelamatan kondisi darurat dan kebencanaan, Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) 2018 akan mendapatkan tantangan baru berupa penyelamatan di lumpur (Mud Rescue).
   
Kepala Teknik Tambang PT Adaro Indonesia Suhernomo di Tanjung, Jumat menyampaikan Mud Rescue jadi  salah satu nomor baru yang akan dipertandingkan pada IFRC ke - 18 di Kabupaten Tabalong.
   
"Mud rescue jadi tantangan menarik karena tim harus unjuk kebolehan dalam penyelamatan di lumpur," jelas Suhernomo. 
     
Mengingat selama ini banyak kecelakaan kerja sektor pertambangan terjadi di kawasan berlumpur
     
Hal ini disampaikan Suhernomo.dalam jumpa pers bersama Chief Board of Director IFRC Lydia, Secretary Board of Director IFRC  Kementerian ESDM  Irwan Hakim, Ketua Local Committee Jamri Langoy dan media relation head PT Adaro Indonesia Kadarisman.
   
Dalam keterangan persnya Irwan mengatakan IFRC 2018 jadi ajang pembelajaran di bidang penyelamatan kondisi darurat dan kebencanaan.
   
"Melalui tantangan ini peserta bisa belajar dari tim lain dalam penyelamatan," jelas Irwan.
   
IFRC ke - 18 yang diikuti 24 tim plus 10 peserta dari wilayah Kalimantan ini juga mendatangkan instruktur dari Australia, Afrika Selatan dan Belanda.
   
Sebagai tuan rumah PT Adaro Indonesia menurunkan dua tim  berlaga di IFRC ke - 18 yakni tim Bekantan dan tim Hadangan.
   
Ada delapan nomor yang dipertandingkan di.even tahunan Kementerian ESDM ini yakni structural firefighting, water rescue, firefighter competency test, road accident rescue, high angle rescue, mud reacue, confined space rescue dan firefighter fitnesa drill.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018