Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan, kotanya mendapat keberuntungan menjadi tuan rumah pelaksanaan konferensi internasional tentang pembangunan lingkungan berkelanjutan atau ICSBE 2018.
       
Menurut dia saat membuka gelaran bertajuk "Internasional Conference on Sustanable Built Environment (ICSBE) 2018" tersebut yang berlangsung dari 11-13 Oktober 2018 di Banjarmasin, kegiatan ini akan banyak memberikan masukan bagi pembangunan kota ini.
      
"Daerah kita sangat berkepentingan mendapatkan masukan dari para akademisi dari berbagai negera untuk penataan kota, sebab kondisinya berada di bawah permukaan laut dan padat penduduk," ujarnya.  
Wali Kota Banjarmasin saat membuka gelar ICSBE 2018 di Banjarmasin

       
Yang menjadi rumitnya penataan kota ini, ucap Ibnu Sina, karena dibelah banyaknya sungai, sehingga banyak pemukiman penduduk yang berada dibantaran sungai tersebut, hingga menyebabkan kesan kumuh.
        
"Memang ada dua pola yang sudah dilakukan untuk menata pemukiman kumuh ini dengan berbasis sungai, yakni, dilakukan penggusuran dengan program betonisasi dan kedua dilakukan penataan bangunannya saja," terangnya.
         
Menurut Ibnu Sina, dua model ini mana yang baiknya dilakukan pemerintah kota, yakni, bisa menyelaraskan kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekologisnya, hingga perlu banyak masukan dari ahli.
         
"Karena kita ingin mempertahankan daya tahan kota ini untuk selamanya," tutur Ibnu Sina.
        
Hal lainnya, ucap dia, yang perlu sekali daerah ini mendapat masukan adalah tentang pembuatan desain kota, sehingga luas kota ini yang hanya 100 kilometer persegi dapat terintegrasi dengan kota-kota disampingnya.
        
"Jadi kita harap ada rekomendasi dari para akademisi dalam kegiatan ini nantinya, sehingga dapat kita aplikasikan," tuturnya.
        
Apalagi, ujar Ibnu Sina, acara yang digelar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tersebut mengundang beberapa pembicara dari luar negeri, yakni, dari Jepang, Taiwan dan Jerman.
        
"Ini acara yang luar biasa bermanfaatnya, di mana banyak makalah tentang lingkungan akan banyak dipersentasikan, kita harap ada penelitian khusus daerah ini," ujarnya.
         
         
        
         
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018