Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Bupati Hulu Sungai Utara Abdul Wahid menilai masa kampanye Pemilu 2019 berlangsung cukup lama dan rawan gesekan gangguan kamtibmas apabila semua pihak tidak berkomimen menjaga pemilu yang damai.

" Masa kampanye berlangung enam bulan lebih tentu menjadi masa kampanye yang cukup lama jika semua pihak tidak menjaga situasi yang kondusif," ujar Wahid di Amuntai Senin.

Wahid mengatakan, sebaliknya masa kampanye yang berlangsung 6,5 bulan sejak 23 September kemaren ini menjadi masa kampanye yang cukup singkat apabila semua pihak berkomitmen menjaga pemilu yang damai dan sejuk.

Memghadiri deklarasi kampanye damai Pemilu 2019 di Pendopo Lapangan Pahlawan Amuntai Wahid mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya seluruh tahapan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.

Sebanyak 15 perwakilan partai politik peserta Pemilu 2019 di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) berikrar mentaati segala Peraturan dan Perundang-undangan Pemilu, turut menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, melaksanakan kampanye dengan tertib dan aman termasuk bijak menggunakan media sosial dan menghindari politik uang (money politic).

Pembacaan Deklarasi Kampanye Damai ini turut disaksikan Jajaran KPU dan Panwaslu serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Ketua MUI dan tokoh masyarakat.

Sebelumnya, Umsur TNI, Polri dan ASN juga melaksanakan pembacaan Ikrar bersama di Lapangan Pahlawan Amuntai seusai Upacara apel memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Pembacaan Ikrar 3.pilar dari unsur Babinsa, Bhabinkamtibmas dan para lurah/kepala desa bertujuan untuk turut menjaga Pemilu 2019 yang aman dan damai dengan menjaga netralitas anggota TNI Polri dan Kepala Desa/Lurah.
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018