Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Hj Alfisah mengingatkan eksekutif untuk memasukkan kelanjutan proyek pembangunan perkantoran di Sebelimbingan dan rumah sakit di Stagen ke tahun anggaran 2019.
Legislatif sudah beberapa kali mengingatkan dalam rapat, bahkan sejak pembahasan anggaran APBD Perubahan 2018, katanya di Kotabaru, Rabu.
"Dalam rapat kerja badan anggaran sudah kami singgung terkait rencana kerja belanja APBD 2019, coba mengoneksikan kelanjutan proyek perkantoran di Sebelimbingan dan rumah sakit," kata Alfisah.
Sebab lanjutnya, program tersebut merupakan bagian dari RPJMD periode kepemimpinan kepala daerah sehingga pembangunannya diharuskan tuntas 100 persen bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan 2016-2021.
Artinya, dalam kurun waktu sekitar dua tahun ini, karena jalannya pemerintahan sekarang sudah berjalan sekitar tiga tahun, sampai sejauh mana kelanjutan pembangunan proyek-proyek tersebut.
Sementara jika melihat situasi dan kondisi di lapangan, keberadaan (proyek perkantoran dan rumah sakit) belum ada tanda-tanda dilanjutkan pembangunannya.
Pertanyaannya, apakah mungkin dapat terkejar hingga 100 persen sampai habisnya masa jabatan kepala daerah yang tinggal sekitar dua tahun ini.
"Inilah yang akan kami tanyakan melalui badan anggaran DPRD pada saat rapatkoordinasi bersama eksekutif, sejauh mana implementasi pembangunan perkantoran dan rumah sakit itu, dan bagaimana peluang penuntasan hingga 100 persen pada akhir masa jabatan bupati," tandas Alfisah.
Oleh sebab itu, sehingga diperlukan pengkajian yang mendalam oleh Bappeda dalam perencanaan untuk mencapai 100 persen itu tinggal dua tahun.
Banyak warga masyarakat, termasuk kalangan mahasiswa mempertanyakan kelanjutan pembangunan sejumlah proyek, di antaranya, rumah sakit di Stagen, perkantoran di Sebelimbingan, dan Jembatan Pulau Laut.
Salah satu unsur masyarakat yang mempertanyakan kelanjutan sejumlah proyek tersebut adalah mahasiswa. Mereka menggelar aksi demo damai di depan kantor Kabupaten Kotabaru beberapa hari lalu, sebab sejak dua tahun terakhir tidak tampak kelanjutan proyek-proyek tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Legislatif sudah beberapa kali mengingatkan dalam rapat, bahkan sejak pembahasan anggaran APBD Perubahan 2018, katanya di Kotabaru, Rabu.
"Dalam rapat kerja badan anggaran sudah kami singgung terkait rencana kerja belanja APBD 2019, coba mengoneksikan kelanjutan proyek perkantoran di Sebelimbingan dan rumah sakit," kata Alfisah.
Sebab lanjutnya, program tersebut merupakan bagian dari RPJMD periode kepemimpinan kepala daerah sehingga pembangunannya diharuskan tuntas 100 persen bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan 2016-2021.
Artinya, dalam kurun waktu sekitar dua tahun ini, karena jalannya pemerintahan sekarang sudah berjalan sekitar tiga tahun, sampai sejauh mana kelanjutan pembangunan proyek-proyek tersebut.
Sementara jika melihat situasi dan kondisi di lapangan, keberadaan (proyek perkantoran dan rumah sakit) belum ada tanda-tanda dilanjutkan pembangunannya.
Pertanyaannya, apakah mungkin dapat terkejar hingga 100 persen sampai habisnya masa jabatan kepala daerah yang tinggal sekitar dua tahun ini.
"Inilah yang akan kami tanyakan melalui badan anggaran DPRD pada saat rapatkoordinasi bersama eksekutif, sejauh mana implementasi pembangunan perkantoran dan rumah sakit itu, dan bagaimana peluang penuntasan hingga 100 persen pada akhir masa jabatan bupati," tandas Alfisah.
Oleh sebab itu, sehingga diperlukan pengkajian yang mendalam oleh Bappeda dalam perencanaan untuk mencapai 100 persen itu tinggal dua tahun.
Banyak warga masyarakat, termasuk kalangan mahasiswa mempertanyakan kelanjutan pembangunan sejumlah proyek, di antaranya, rumah sakit di Stagen, perkantoran di Sebelimbingan, dan Jembatan Pulau Laut.
Salah satu unsur masyarakat yang mempertanyakan kelanjutan sejumlah proyek tersebut adalah mahasiswa. Mereka menggelar aksi demo damai di depan kantor Kabupaten Kotabaru beberapa hari lalu, sebab sejak dua tahun terakhir tidak tampak kelanjutan proyek-proyek tersebut.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018