Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, melalui dinas terkait telah mamastikan semua hewan kurban yang akan dipotong pada Idul Adha 1439 Hijriah aman dari penyakit.
Plt Kepala Dinas Pertanian Tanah Bumbu Burhan melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Berkat, di Batulicin, Ahad mengatakan semua hewan yang akan dipotong sebelumnya sudah dilakukan pengecekan darah oleh dokter hewan untuk memastikan apakah hewan tersebut memiliki penyakit atau tidak.
"Hewan sapi di Tanah Bumbu yang sudah siap untuk dipotong ada 500 ekor yang terbagi di seluruh kecamatan, dan dokter hewan menyatakan semua hewan tersebut bebas dari penyakit hewan yang bisa menular ke manusia," katanya.
Berkat menjelaskan, setiap hewan kurban baik sapi maupun kambing sebelum masuk ke Tanah Bumbu semuanya harus melewati karantina sehingga pemerintah mampu menjamin hewan tersebut aman dari penyakit.
Penyakit hewan yang menular ke manusia (zoonosis) seperti cacing hati, mulut dan kuku serta antraks sangat diwaspadai karena dampaknya membahayakan manusia. Penyakit cacing hati baru bisa diketahui setelah hewan kurban disembelih dengan melihat kondisi hati apakah berisi cacing pita dan telurnya menempel di organ dalam sapi.
"Sedangkan penyakit mulut dan kuku bisa dilihat kasat mata dari bagian mulut maupun kukunya hewan tersebut," jelasnya.
Menurut Berkat, pemerintah daerah sudah melatih juru potong halal hewan kurban untuk memastikan setiap hewan aman, sehat, utuh dan halal (Asuh) sebelum maupun sesudah disembelih.
Sehingga pengawasan bukan hanya sebelum hewan disembelih tetapi juga setelah disembelih karena bisa saja saat disembelih sehat tetapi perlakuannya kurang baik.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan petugas instansi terkait di beberapa tempat yang mengawasi kelayakan hewan kurban baik sebelum maupun sesudah disembelih sehingga aman dikonsumsi.
Salah satu pencegahan penularan penyakit setelah penyembelihan hewan kurban adalah tidak menggunakan kantong plastik warna hitam untuk membungkus daging.
"Kami mengimbau agar kantong plastik berwarna terutama hitam jangan digunakan untuk membungkus daging karena kandungan zat pembuat plastik yang berbahaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Plt Kepala Dinas Pertanian Tanah Bumbu Burhan melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Berkat, di Batulicin, Ahad mengatakan semua hewan yang akan dipotong sebelumnya sudah dilakukan pengecekan darah oleh dokter hewan untuk memastikan apakah hewan tersebut memiliki penyakit atau tidak.
"Hewan sapi di Tanah Bumbu yang sudah siap untuk dipotong ada 500 ekor yang terbagi di seluruh kecamatan, dan dokter hewan menyatakan semua hewan tersebut bebas dari penyakit hewan yang bisa menular ke manusia," katanya.
Berkat menjelaskan, setiap hewan kurban baik sapi maupun kambing sebelum masuk ke Tanah Bumbu semuanya harus melewati karantina sehingga pemerintah mampu menjamin hewan tersebut aman dari penyakit.
Penyakit hewan yang menular ke manusia (zoonosis) seperti cacing hati, mulut dan kuku serta antraks sangat diwaspadai karena dampaknya membahayakan manusia. Penyakit cacing hati baru bisa diketahui setelah hewan kurban disembelih dengan melihat kondisi hati apakah berisi cacing pita dan telurnya menempel di organ dalam sapi.
"Sedangkan penyakit mulut dan kuku bisa dilihat kasat mata dari bagian mulut maupun kukunya hewan tersebut," jelasnya.
Menurut Berkat, pemerintah daerah sudah melatih juru potong halal hewan kurban untuk memastikan setiap hewan aman, sehat, utuh dan halal (Asuh) sebelum maupun sesudah disembelih.
Sehingga pengawasan bukan hanya sebelum hewan disembelih tetapi juga setelah disembelih karena bisa saja saat disembelih sehat tetapi perlakuannya kurang baik.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan petugas instansi terkait di beberapa tempat yang mengawasi kelayakan hewan kurban baik sebelum maupun sesudah disembelih sehingga aman dikonsumsi.
Salah satu pencegahan penularan penyakit setelah penyembelihan hewan kurban adalah tidak menggunakan kantong plastik warna hitam untuk membungkus daging.
"Kami mengimbau agar kantong plastik berwarna terutama hitam jangan digunakan untuk membungkus daging karena kandungan zat pembuat plastik yang berbahaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018