Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard dan Enginering Cabang Banjarmasin menambah fasilitas "graving dock" dan "airbag system" guna menunjang kinerja perusahaan BUMN tersebut.

Manajer PT DKB Banjarmasin Shipyard Rudi Patmo Hariyono di Banjarmasin Rabu mengatakan, penambahan fasilitas dan sarana "graving dock" Banjar II tersebut antara lain, graving dock yang awalnya panjangnya hanya 105 meter akan menjadi 130 meter.

Kemudian lebar yang sebelumnya, 30 meter menjadi 35 meter, dan tinggi atau dalam yang sebelumnya hanya 3 meter menjadi 5,1 meter.

Kalau kedalamannya sudah mencapai 5,1 meter, maka kapal yang masuk tidak akan terpengaruh oleh pasang maupun surutnya air laut.

Sedangkan untuk fasilitaS "run way", akan dibangun dengan panjang 150 meter, lebar 5 meter dan tebal 30 sentimeter.

"Bila fasilitas tersebut selesai dibangun, maka empat kapal bisa dilakukan perawatan sekaligus," katanya.

Saat ini, dengan fasilitas "run way" yang ada, hanya dua kapal yang bisa dilakukan perawatan.

Pembangunan ini merupakan salah satu rencana strategs PT PDB dengan menggunakan alokasi penggunaan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) APBN tahun anggaran 2015 dengan total dana sebesar Rp18,8 miliar.

Pengerjaan akan dilakukan oleh perusahaan lokal yaitu PT Lidy`s Artha Borneo dengan estimasi lama pengerjaan 210 hari kalendar.

Pembangunan "Graving Dock" Banjar 2 dan "system airbag" ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi dari 45.000 DWT menjadi 60 ribu DWT.

DKB Banjarmasin merupakan salah satu dari 10 lokasi dok kapal yang dimiliki oleh perusahaan pemerintah.
 
. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

Selain di Banjarmasin, dok kapal yang kini telah mampu bersaing dengan dok kapal swasta nasional tersebut antara lain, PT DKB Jakarta, Cirebon, Semarang, Banjarmasin, Palembang, Sabang dan Batam.

"Dengan ditambahnya fasilitas DKB sekarang ini, maka DKB Banjarmasin 2 akan menjadi perusahaan dok kapal terbesar di Kalimantan," katanya.

Sehingga kapal-kapal di Kalimantan yang akan melakukan perawatan, tidak perlu lagi ke Jawa maupun ke Makasar, tetapi sudah bisa dilakukan di Banjarmasin.

Penambahan fasilitas dan sarana kerja pembangunan graving dock Banjar II dan unit airbag system tersebut, ditandai dengan pencanangan dan penandatanganan pekerjaan antara PT DKB dengan perusahaan pemenang tender, pada Rabu.

Peresmian dimulainya pekerjaan sipil pembangunan proyek (groundbreaking) tersebut dihadiri Direktu Utama PT DKB Wahyu Suparyono didampingi Komisaris Utama Laksamana Madya (Purn) TNI AL Desi Albert Mamahit dan  Direktur Komersil dan Operasional Albertus Patarru.

Pembangunan Graving Dock Banjar II dan fasilitas dan sarana kerja lainnya, kata Rudi merupakan realisasi dari penggunaan dana Penyertanaan Modal Negara (PMN),yang berasal dari APBN-P tahun 2015 di PT DKB Shipyard Banjarmasin sebesar Rp29 miliar.

"Sampai saat ini alokasi pengadaan fasilitas dan sarana yang sudah direalisasikan, yakni seling tarik dan sambut, satu unit mesin penggerak pompa induk, dua unit firklift kapastas 5 ton, tiga unit compresor dan 10 unit air bag," katanya.

Proses perencanaan pekerjaan sipil dari Graving Dock Banjar II dilaksanakan oleh tenaga ahli perguruan tinggi yang ada di Kalsel yakni dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.

 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018