Barabai, (Antaranews Kalsel) - Kedaulatan yang dicita-citakan Bangsa Indonesia tidak hanya berdaulat dalam bidang politik, akan tetapi juga berdaulat ekonomi. Kedaulatan ekonomi merupakan salah satu citacita yang terus dicanangkan hingga saat ini. Makna sejati kedaulatan ekonomi adalah Bangsa Indonesia memiliki sikap yang mandiri dalam bidang perekonomian, dan tidak lagi bergantung pada negara lain untuk mencukupi kebutuhan perekonomian bangsa.

Ekonomi yang berdaulat merupakan bentuk refresentatif dari bangkitnya suatu bangsa, mandiri secara ekonomi merupakan kunci yang paling fundamental untuk menentukan status sebuah Negara. 

Negara maju seperti Singapura misalnya, dapat menegmbangkan sistem perekonomian yang bagus, Berdasarkan data Human Development Index (HDI) jika dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Singapura mencapai 0,925 tertinggi dibandingkan negara maju lainnya.

Berbeda dengan negara Indonesia yang masih memasuki negara berkembang, perekonomian adalah hal yang bisa ditunjukan oleh masing-masing Negara, dimana perekonomian bisa menjadi takaran seberapa maju dan suksesnya negara tersebut dalam pertumbuhan.

Indonesia sendiri memiliki perekonomian kuat dan dinamis, meskipun harus mengalami beberapa fluktuasi siklus serta mengalami masalah besar. 

Belum lagi pada tahun 2015 lalu telah dibentuk Komunitas ASEAN yang berdampak signifikan terhadap persaingan perekonomian di masing-masing Negara ASEAN. Hal itu jelas Bangsa Indonesia akan semakin kompetitif dalam membangun ekonomi yang berdaulat.

Beberapa waktu lalu Badan Pusat Statistik (BPS) dalam konferensi pers merilis hasil pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen. Angka ini tumbuh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal I 2017 (year on year) sebesar 5,01 persen. "Angka ini sangat menjanjikan karena lebih tinggi dari kuartal I tahun-tahun sebelumnya.

Secara umum pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2018 didukung oleh harga komoditas migas dan nonmigas di pasar internasional yang mengalami peningkatan. Selain itu, kondisi perekonomian global juga turut berkontribusi, meski laju pertumbuhannya masih lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa Negara kita masih memiliki peluang untuk meningkatkan perekonomian kearah yang lebih baik.
Grafik pertumbuhan ekonomi (Antaranews Kasel/ist)

Namun juga di satu sisi pada masa sekarang ini juga terlihat bagaimana ekonomi kapital semakin menjadi-jadi, korporasi semakin menguasai di berbagai sektor, salah satunya sektor perekonomian, sehingga perekonomian di kalangan menengah kebawah sangat sulit untuk bersaing, belum lagi Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih bisa dibilang tertinggal dari teknologi yang menunjang kreativitas perekonomian sehingga dibutuhkan skill serta sarana dan prasarana yang menunjang agar mampu mengikuti arus pergeseran zaman.

Disinilah peran pemuda untuk berkontribusi dalam membangun ekonomi yang berdaulat, sebagai pelaksana aksi sosial perubahan, pemuda bukan saja menyandang status sebagai calon pemimpin dimasa depan, tetapi juga sebagai tulang punggung suatu bangsa yang menentukan maju mundurnya, hidup matinya, berkualitas tidaknya suatu bangsa.

Keberdayaan masyarakat harus dilatih dan dikelola dengan baik, pemuda lah yang harus berkontribusi langsung terhadap pemberdayaan masyarakat, membijaki situasi perpolitikan ekonomi, mengedukasi, memanejerial dan memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan serta memajukan ekonomi yang tertinggal.
Skema Konsep Ekonomi Berdaulat (Antaranews Kasel/ist)

Mohammad Hatta atau yang dikenal sebagai bapak ekonomi kerakyatan dalam gagasannya menyampaikan "Agar perut rakyat terisi, kedaulatan rakyat perlu ditegakkan. Rakyat hampir selalu lapar bukan karena panen buruk atau alam miskin, melainkan karena rakyat tidak berdaya".

Ketidak berdayaan masyarakat tentu dipengaruhi oleh iklim politik kepentingan golongan, minimnya pengetahuan, penguasaan teknologi serta sarana dan prasarana yang mendukung, sekarang kedaulatan masyarakat modern tergantung dari bagaimana kedauatan perekonomiannya.
Teori Siklus Pemuda Membangun Ekonomi Berdaulat (Antaranews Kasel/ist)

Maka dari itu pemuda sudah saatnya menjadi pelopor pergerakan membangun ekonomi yang berdaulat. Pemuda tidak boleh terlena dengan trend dimasa sekarang yang semakin waktu-kewaktu membuat dirinya melupakan tabiatnya sebagai anak bangsa yang semestiya membangun, mengambangkan serta memajukan disetiap sendi-sendi kehidupan berkebangsaan.

Ditulis Oleh Zainuddin yang merupakan Wakil Direktur Hubungan Antar Lembaga Insan Cita Institute Barabai

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018