Marabahan, (Antaranews Kalsel)-Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2018 Tingkat Barito Kuala, Kalimantan Selatan dipusatkan di halaman Kantor Kecamatan Barambai dengan  menampilkan berbagai atraksi dan kreativitas anak serta penyerahan berbagai hadiah lomba, Kamis (9/8).


Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS, Sekdakab Batola Supriyono, Ketua TP-PKK Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor, Ketua DWP Hj Sri Wahyuningsih Supriyono, para pimpinan SKPD, para camat beserta isteri, forkopimda/yang mewakili, para kades, dan undangan lainnya nampak sumbringah menyaksikan kelucuan dan keluguan anak-anak PAUD dan TK tersebut.

Mereka menampilkan berbagai kebolehan diantaranya,  senam ceria massal, maulid habsyi, madihin, tari saman, musikalisasi puisi, dan berbagai kreativitas lainnya.

Pada peringatan HAN tersebut Forum Anak Batola berjumlah lima  perwakilan membacakan suara anak berisi 11 pernyataan diantaranya,  mendukung pemerintah membuat regulasi musrenbang anak tingkat daerah, memudahkan akses pelayanan akte kelahiran, mengajak keluarga Indonesia meningkatkan pengasuhan terhadap anak dan pengawasan terhadap tayangan yang tidak layak anak serta penolakan segala bentuk perundungan baik di sekolah, lingkungan masyarakata maupun media sosial.

Bupati Batola Hj Noormiliyani AS sangat merespon pernyataan forum anak yang disampaikan kepadanya maupun Sekda H Supriyono.

Malah bupati minta,  dinas terkait agar memperhatikan segala harapan yang disampaikan forum anak yang menamakan Suara Anak Indonesia 2018.

“Saran saya terutama buat dinas terkait lebih baik kita mengutamakan segala pemikiran dan permasalahan yang disampaikan dari Forum Anak Batola, bukan permasalahan secara nasional,” katanya.

Agar , sebut mantan Ketua DPRD Kalsel, program dilaksanakan bisa lebih fokus dan mengena serta mendapatkan solusi yang lebih tepat.   

“Untuk tahun-tahun mendatang kita hendaknya memperhatikan segala keinginan dan pemikiran mereka, bukan dengan permasalahan yang terjadi secara nasional,” tutur Noormiliyani.  

Tema HAN Tahun 2018, jelas dia,  Anak Indonesia Genius (Gesit-Empati-Berani-Unggul-Sehat), tema itu dikaitkan dengan penyelenggaraan pesta olahraga Asian Games 2018, dimana Indonesia sebagai tuan rumah.

Melalui tema ini, Noormiliyani berharap, anak Batola menjadi anak yang sehat, bahagia dan dapat berolahraga, beraktivitas di luar ruangan, belajar sportivitas,  sehingga dapat terhindar dari pengaruh lingkungan yang negatif.

Kepada para orangtua, isteri mantan Bupati Batola periode 2007-2012 dan 2012-2017 H Hasanuddin Murad berpesan, anak sebagai aset keluarga dan bangsa harus menjaga dan melindungi dengan maksimal serta berupaya memenuhi segala hak-hak mereka untuk tumbuh dan berkembang maupun mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Batola Syarkawi HAM mengatakan, dalam UU 35/ 2014 tentang Perubahan atas UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak pasal 21 menyatakan,  pemda berkewajiban dan bertanggungjawab untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan nasional dalam penyelenggaraan perlindungan anak di daerah,  salah satunya melalui upaya membangun kabupaten layak anak.

Untuk mendapatkan predikat kabupaten layak anak, kata dia, harus mendapatkan skor di atas 500 sementara saat ini Kabupaten Batola pada  tahun 2018 masih meraih skor 321.

“Oleh karenanya kita akan berusaha lebih meningkatkan kerjasama dan koordinasi agar predikat itu bisa diraih,” papar Syarkawi.

Dipenghujung acara bupati, sekda, para pimpinan organisasi wanita, para forkopimda, para pimpinan SKPD, para camat dan rombongan berkesempatan meninjau pameran hasil kreativitas dan keterampilan dari para anak-anak TK dan PAUD yang berhasil keluar sebagai pemenang.

 

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018