Banjarmasin (Antaranews Kalsel)- Kota Banjarmasin yang dikenal dengan sebutan "wilayah seribu sungai" memerlukan sebuah Badan Otoritas Sungai yang khusus mengurusi keberadaan sungai yang ada di kota tersebut

Masalah Badan Otoritas Sungai itu sudah disampaikan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina saat bertemu dengan Presiden RI Joko Widoso saat pertemuan dengan seluruh kepala daerah di Istana Bogor, Jawa Barat, demikian siaran pers yang disampaikan Humas Pemkot Banjarmasin yang disampaikan ke Antara Kalsel, Selasa.

Dalam pertemuan tersebut Ibnu Sina menyampaikan hasil Kongres Sungai Indonesia (KSI) III di Banjarmasin November 2017 lalu, yaitu perlunya Badan Otoritas Sungai yang mengurusi sungai lintas kabupaten, kota dan lintas provinsi. 

Kota Banjarmasin ibukota Provinsi Kalsel sendiri memiliki sebanyak 102 sungai yang membelah belah wilayah tersebut yang harus dikelola dengan seksama supaya lebih bermanfaat kedepannya. 

Dimana sungai merupakan jalur tol laut yang tidak terpisahkan dalam pembangunan maritim Indonesia, ujarnya.

Selain Ibnu Sina juga menyampaikan permohonan bantuan untuk menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Sultan Suriansyah, Banjarmasin.

Kedatangan para kepala daerah itu disambut langsung Presiden Joko Widodo.
Saat itu, Joko Widodo, meminta para kepala daerah menceritakan semua permasalah dan kendala pembangunan yang dialami kabupaten, kota se- Indonesia.

Presiden dalam kegiatan tersebut mengatakan tujuan mengundang para kepala daerah dating di Istana Bogor karena ia ingin mendengarkan langsung permasalahan-permasalahan yang ada di tingkat kota, sehingga dapat dicarikan solusi secara bersama-sama. 

"Saya memang mengagendakan pertemuan khusus seperti ini supaya persoalan-persoalan di kota semuanya bisa secara detail tersampaikan kepada kita sehingga dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lapangan bisa segera kita lakukan," ujarnya, seperti yang dilansir Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden.

Kepada para kepala daerah Joko Widodo kembali mengatakan, saat ini hampir disemua negara mengalami tekanan ekonomi global akibat perang dagang Amerika dan Tiongkok, sehingga mengakibatkan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat.

"Saya kira kita tidak perlu terlalu khawatir, tetapi yang paling penting menurut saya kita tahu apa yang sedang terjadi," ucapnya.
     

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018