Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mengkritisi retribusi daerah yang masih ada dibawah 50 persen dari target padahal berbagai komponen Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan di 2017.
 
Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) Junaedi di Amuntai, Kamis mengatakan, masih banyak target pendapatan dimasing-masing OPD yang tidak tercapai, bahkan ada dibawah 40 % dan ada pula tidak terealisasi sama sekali.

"Rendahnya retribusi di beberapa OPD ini hampir terjadi setiap tahun," ujar Junaedi.

Junaedi mengatakan, FKB mengapresiasi pula atas trend positif peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di 2017 yang melampaui target sebesar 107,48% yakni dari target Rp122.443.009.300 terealisasi menjadi Rp131.597.974.168,19.

Wakil Bupati HSU H Husairi Abdi saat menyampaikan penjelasan pemerintah menyampaikan PAD 2017 melampaui target sebanyak Rp9,1 miliar.

"Dari empat komponen PAD semuanya melebihi target," tandasnya.
 
Ia merinci, keempat komponen PAD yang mengalami kenaikan 100% yakni Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-lain PAD yang sah.
 
Namun demikian, Ia mengakui pada beberapa SKPD masih terdapat capaian realisasi PAD yang rendah, khususnya retribusi daerah seperti Retribusi Terminal, Tempat Rekreasi dan Rumah Potong Hewan.
 
"Adanya kritik anggota dewan ini hendaknya menjadi perhatian SKPD terkait agar berupaya meningkatkan retribusi yang masih dibawah target," katanya.
 
Anggota Dewan lainnya ada pula yang mengusulkan agar Pemda HSU mulai menggarap potensi wisata daerah yang dinilai cukup menjanjikan apalagi ada dukungan dana bantuan dari Pemerintah Pusat untuk pengembangan Destinasi wisata di daerah, diharapkan bisa meningkatkan PAD.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018