Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan, telah siap melayani penerbangan bagi jamaah calon haji 2018 baik pemberangkatan atau embarkasi maupun pemulangan (debarkasi).
     General Manager Bandara Syamsudin Noor Wahyudi di Kota Banjarbaru, Ahad mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan untuk memastikan pelayanan berjalan dengan baik.
     "Persiapan yang dilakukan baik terkait penyediaan fasilitas maupun personel di area bandara dan ruang pemeriksaan di lingkungan asrama haji embarkasi dan debarkasi Banjarmasin," ujarnya.
     Dijelaskan, bandara Syamsudin Noor yang terletak di Kota Banjarbaru sekitar 25 kilometer dari Banjarmasin tahun ini melayani keberangkatan dan kedatangan 17 kelompok terbang (kloter).
     Disebutkan, jamaah calon haji yang diterbangkan melalui Bandara Syamsudin Noor berasal dari Provinsi Kalsel maupun Kalteng dengan jumlah keseluruhan sebanyak 5.533 orang.
     "Pemberangkatan kloter pertama dimulai tanggal 19 Juli 2018 hingga 13 Agustus 2018 menggunakan pesawat milik maskapai Garuda Indonesia tipe Airbus A332," ungkapnya.
     Menurut dia, sebanyak 5.533 jamaah calon haji dua provinsi itu terdiri dari 3.831 jamaah Kalsel dan 1.617 jamaah provinsi tetangga, Kalteng termasuk 85 petugas haji dan petugas kesehatan haji.
     Ia mengatakan, jumlah jamaah calon haji 2018 yang diberangkatkan maupun dipulangkan melalui Bandara Syamsudin Noor merupakan tertinggi selama kurun waktu lima tahun terakhir.
     "Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi kami selaku pengelola bandara yang menjadi embarkasi dan debarkasi untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan khususnya dari sisi udara," ucap dia.
     Dikatakan, sejumlah program untuk memastikan kelancaran pergerakan pendukung haji dari sisi udara telah dilaksanakan sesuai aturan dan prosedur yang memenuhi standar.
     Kegiatan pendukung dilaksanakan mulai uji layak kendaraan, sosialisasi atau safety induction tata tertib berkendara di sisi udara hingga penerbitan tanda ijin mengemudi untuk operator kendaraan. 
     Selain itu, peningkatan kategori  Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK) dari kategori tujuh menjadi kategori delapan adalah bukti komitmen manajemen.
     "Peningkatan itu berdampak pada peningkatan kapasitas bahan pemadam api serta penambahan jumlah personel profesional yang sebelumnya mengikuti sejumlah pelatihan," katanya.***1***

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018