Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di tahun 2018  kembali melakukan kegiatan pendampingan masyarakat pedesaan di 
Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. 


Kegiatan yang dimulai sejak, Selasa (3/7) tersebut  dilakukan empat dosen pendamping yakni Dadang Suwanda, Tujija, Suripto dan diikuti Ketua Tim Pendampingan Hasbullah Hasan, 
Asisten Pendamping Mutiara Septa Yudha dan Theresia Yulia Agustin. 

Kegiatan LPM IPDN Pengabdian Masyarakat dibuka Bupati Batola Hj Noormiliyani AS dihadiri langsung Gubernur IPDN  Ermaya Suradita dan Kepala LPM H. Bayi Priyono beserta para narasumber maupun panitia kegiatan. 

Sementara desa yang menjadi sasaran pendampingan terdapat delapan desa masing-masing,  Desa Kolam Kiri, Desa Kolam Kiri Dalam, Desa Kolam Kanan, dan Desa Karya Tani (Kecamatan Barambai), serta Desaya Bahalayung, Banua Anyar, Murung Raya, dan Sungai Lirik (Kecamatan Bakumpai). 

Kepala LPM Bayi Priyono mengatakan, kegiatan pengabdian masyarakat pedesaan dilakukan untuk menemukan dan mengidentifikasi masalah serta perumusan solusi terhadap masalah-masalah prioritas yang dihadapi di desa dan masyarakat dari aspek-aspek sebagaimana disebutkan di atas.

Sedangkan solusi yang dilakukan, sebut dia,  dapat berupa kebijakan, orientasi, pelatihan, penyuluhan atau bimbingan teknis dan metode yang sesuai dengan substansi masalah yang dihadapi serta ketersediaan sumber yang diperlukan untuk mengatasi masalah.

Sementara, Gubernur IPDN  Ermaya Suradita  mengatakan, IPDN sebagai lembaga pendidikan tinggi kepamongprajaan di samping berperan mendidik kader-kader pemerintahan juga melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk dari pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi. 

Pengabdian kepada masyarakat dimaksud, ujar Ermaya, untuk memberikan pembekalan dan wawasan kepada para pelaku pemerintahan di daerah tentang berbagai konsep dan praktek pemerintahan yang terkini sesuai dengan perkembangan pemerintahan dalam bentuk pendampingan. 

Sementara materi pendampingan, lanjut Ermaya, disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan masyarakat di daerah yang diharapkan materi kegiatan dapat membawa nilai tambah bagi penataan manajemen pemerintahan khususnya pada tingkat desa atau kelurahan hingga dewasa ini dipandang masih relevan dilakukan. 

Bupati Batola Hj Noormiliyani AS mengatakan, Kabupaten Batola telah menjadi tujuan penempatan transmigrasi sejak tahun 1938 dengan pola penempatannya mengikuti pembangunan daerah pengairan pasang surut. 

"Saat ini keberadaan daerah irigasi pasang surut menjadi salah satu ciri khas yang menjadi spesifikasi wilayah perdesaan di Batola,"ucapnya.

Demikian pula sebagai daerah penyangga Kota Banjarmasin, terang dia,  telah menjadikan desa-desa di Batola memiliki karakteristik tersendiri.

Mantan Ketua DPRD Kalsel itu juga berharap, dari kegiatan LPM IPDN akan diperoleh pengalaman akademik yang selanjutnya dapat diformulasikan secara ilmiah guna memperoleh rumusan secara lebih tepat model-model pengembangan masyarakat dan pengembangan perekonomiannya di perdesaan sesuai potensi, karakteristik, dan adat istiadat, sehingga diperoleh pilihan terbaik guna optimasi manfaat dalam rangka peningkatan kesejahteraan.

Pewarta: Arianto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018