Batulicin – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) turut memamerkan hasil produk lokal berupa kain tenun khas Pagatan melalui ajang otonomi expo (pameran) 2012 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pada kegiatan  yang dilaksanakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI)  pada 24 hingga 27 Mei 2012 itu Tanbu yang diwakili Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi juga memamerkan kerajinan ukiran berbahan limbah kayu ulin.
Melalui keikutsertaan Tanbu dalam expo bertema  Otonomi Expo & Forum 2012 in Conjunction With ASEAN-China Free Trade International Expo & Forum 2012  ujar bupati Mardani H Maming, Tanbu ingin mengenalkan produk unggulan kerajinan daerah ke pasar yang lebih luas lagi di tingkat nasional.
"Bahkan dengan expo yang kami ikuti ini, kedepan harapan kita produk kerajinan unggulan Tanbu yakni kain tenun khas Pagatan dan ukiran berbahan dasar limbah akar kayu ulin itu dapat menembus pasar internasional. Karenanya, pada sesi seminar promosi daerah, potensi-potensi kerajinan Tanbu itu juga kami tampilkan sehingga pemerintah pusat kita harapkan bisa membantu dalam hal promosi", sebut Mardani disela-sela kunjungannya di stand Tanbu, Kamis (24/5) lalu.
Sebelumnya sebut Mardani, langkah promotif juga telah dilakuan pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Agradia Kalimantan Selatan dengan mengikutsertakan kain tenun khas Pagatan hasil kerajinan tangan kelompok pengrajin di Pagatan Kecamatan Kusan Hilir pada even Singapore International Expo 2012 yang berlangsung pada tanggal 2 Mei hingga 6 Mei 2012 yang lalu.
Pada even yang diikuti negara-negara sekawasan Asia Tenggara itu, kain tenun khas Pagatan yang bersaing dengan kain tenun khas dari 23 kabupaten/kota lain di Indonesia dan sejumlah daerah dari negara-negara Asia Tenggara mampu menjadi jawara dengan menyabet gelar the best dress dari dewan juri.
Dengan prestasi yang berhasil diraih daerah melalui kain tenun khas Pagatan dikancah internasional juga keikutsertaan Tanbu pada Otonomi Expo 2012 itulah yang mendorong Ketua TP PKK yang juga Ketua Dekranasda Tanbu Hj Erwinda Mardani semakin berkomitmen, untuk merancang kerjasama dengan dinas teknis terkait untuk mendorong pengrajin agar terus berkreasi dalam mengolah motif dan kemasan kain tenun khas Pagatan sehingga akan mampu bersaing di pasar garmen dan fashion di Indonesia, bahkan di kancah internasional.
Untuk kemasan, imbuh Erwinda, pihaknya akan mencoba merancang sebuah kerja sama dengan pihak ke tiga agar kedepan kain tenun khas Pagatan ini tidak hanya dipasarkan dalam bentuk kain, tapi juga dalam bentuk pakaian jadi.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kabid Perdagangan Disperindagkop Tanbu, Suhartoyo.
Seperti halnya komitmen yang disampaikan Ketua Dekranasda Tanbu, pihaknya ujar Suhartoyo dalam waktu dekat akan menggandeng desainer untuk merancang pakaian jadi berbahan kain tenun Pagatan.
''Ini penting kita lakukan agar aset dan potensi daerah itu dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Yang tentu saja, secara ekonomis akan mampu meningkatkan harga jual dari kain tenun Pagatan karena sudah terkemas dalam bentuk barang jadi", ungkap Suhartoyo.
Untuk limbah kayu ulin berupa akar yang selama ini tak termanfaatkan secara maksimal oleh warga, dengan sentuhan tangan para pengrajin, limbah itu akan menjadi barang seni dengan nilai jual yang tinggi dan jadi buruan para kolektor benda seni.
Ini tentu saja merupakan peluang bagi daerah dan masyarakat, sebut Suhartoyo  seraya mengatakan, untuk ukiran dari akar kayu ulin sudah ada investor dari Jakarta yang siap membeli, dengan pangsa pasarnya eropa. 
Dengan beragam langkah strategis itu,  pemerintah daerah berharap kedepan akan berdampak pada meningkatkan kesejahteraan pengrajin, selain tentu saja hal ini juga terproyeksikan agar kain tenun khas Pagatan dan kerajinan ukiran akar kayu ulin sebagai bagian penting khasanah budaya daerah terus berkembang dan mampu menjadi salah satu ikon Kabupaten Tanah Bumbu. (Adv/Tanbu/Ant/A)


Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012