Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Balai Pengolah Transportasi Darat Wilayah XV Provinsi Kalimantan Selatan Ade Supriadi mengatakan kondisi angkutan umum terutama angkutan kota dalam provinsi cukup memprihatinkan.

Menurut Ade di Banjarmasin Jumat, berdasarkan "ramp check" atau pemeriksaan lapangan terhadap 18 angkutan umum di terminal Kilometer Enam hanya enam yang dinyatakan laik jalan.

Sisanya, tambah dia, harus mendapatkan perhatian dari perusahaan angkutan yang bersangkutan.

"Terus terang, kondisi angkutan umum Kalsel memang cukup memprihatinkan, sehingga harus mendapatkan perhatian dari seluruh pihak terkait," katanya.

Rump chek tersebut dilakukan, tambah dia, sebagai kegiatan persiapan dalam rangka angkutan lebaran, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, melalui pemeriksaan terhadap kondisi angkutan umum tersebut, untuk memastikan, bahwa penumpang diangkut oleh kendaraan yang laik jalan.
 
. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

Pemeriksaan terhadap kondisi angkutan, antara lain rem, uji emisi, ban, lampu utama, wiper, dan alat, alat pemecah kaca, kaca film dan lainnya, akan dilaksanakan secara bertahap.

"Pemeriksaan akan kita laksanakan secara bertahap, hingga seluruh angkutan umum, bisa dipastikan dalam kondisi aman dan laik jalan," katanya.

Ade meminta, agar seluruh perusahaan angkutan umum memperhatikan teknis dan keamanan armadanya, sehingga penumpang lebih aman dan terlindungi.

Kepala Dinas Perhubungan Kalsel Rusdiansyah mengatakan, untuk membantu kelancaran arus mudik, pihaknya akan mendirikan posko terpadu di titik-titik vital pergerakan masyarakat seperti pelabuhan, bandara, terminal, dan pusat keramaian.

Dishub Kalsel tambah dia, akan mengoptimalkan 176 pegawainya ditambah personel dinas terkait di 13 kabupaten/kota se Kalsel.

Selain itu, setiap kabupaten/kota diharapkan juga mendirikan pos pantau gabungan Polri, TNI, Dishub, PMI, dan Pramuka. Karena menurutnya, pendirian pos pantau di setiap kabupaten/kota sesuai kebutuhan dan radius daerah.
 
. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

Salah satu upaya lainnya adalah melakukan "ramp check" angkutan umum dan tes urine terhadap awak bus atau sopir AKDP demi menjaga keselamatan penumpang.

"Khusus Kota Banjarmasin minimal ada 5-7 posko gabungan Polri, TNI, Dishub, PMI, dan Pramuka," kata dia.

Mengacu Lebaran 2017, pos pantau dan "ramp check" bisa menurunkan angka kecelakaan sampai 52 persen.

"Saat ini, yang paling mencemaskan adalah kelangkaan BBM di SPBU se-Kalsel ketika Lebaran," katanya.


 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018