Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Iskandar Zulkarnain berpendapat, minimal ada tiga cara untuk mengantisipasi bencana banjir di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) atau wilayah yang berada di timur provinsinya.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu tersebut mengemukakan pendapatnya di Banjarmasin, Senin sehubungan bencana banjir di Kecamatan Satui Tanbu yang merendam jalan nasional wilayah timur provinsi itu, 20 Mei 2018.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menerangkan cara mengantisipasi bencana banjir tersebut antara lain perlu pengerukan sungai-sungai supaya lebih dalam sehingga air hujan yang turun cepat mengalit dan tidak sampai merendam jalan umum/jalan raya.

Pasalnya sungai-sungai yang ada sekarang di wilayah Tanbu, seperti Satui atau Sungai Danau (Sudan) - sekitar 200 kilometer timur Banjarmasin sudah terjadi pendangkalan, sehingga tak mampu menampung/mengalirkan air hujan lebat.

Selain itu, perlu segera penanaman pohon-pohon pada kawas lahan kritis, baik eks kegiatan perusahaan pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) maupun pertambangan seperti penambangan batu bara yang dalam beberapa tahun belakangan cukup marak.

"Kalau dalam istilah kehutanan berupa reboisasi dan reklamasi bagi sebutan pascatambang (selesai menambang), keduanya mempunyai pengertian yang hampir sama yaitu penghutanan kembali atau pemulihan lahan kritis/rusak," lanjutnya menjawab Antara Kalsel.

Kemudian, tutur wakil rakyat bergelar sarjana ekonomi itu, tak kalah pentingnya peranserta dari perusahaan perkebunan kelapa sawit yang juga banyak terdapat di "Bumi Bersujud" Tanbu.

"Peranserta perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut antara lain turut memelihara/memperbaiki struktur daerah aliran sungai (DAS), bukan sebaliknya kegiatan usaha perkebunan sampai menyempitkan atau menutup sungai," demikian Iskandar.

Bencana banjir di wilayah Satui itu hanya merupkan hujan lokal, namun sempat memacetkan arus lalu lintas atau membuat deretan panjang kendaraan bermotor seperti mengular ketika mau melintasi kawasan bencana tersebut.

Karena peristiwa bencana banjir tersebut, baik kendaraan bermotor dari Banjarmasin dengan tujuan Batulicin, ibukota Tanbu yang berjarak sekitar 260 kilometer atau sebalilnya banyak tidak berani melanjutkan perjalanan.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018