Barabai, (Antaranews Kalsel) - Memasuki bulan Ramadhan 1439 H ini menjadi berkah bagi para pembuat kue musiman seperti yang dilakukan oleh mama Firah dan mama Vita. Mereka merupakan kakak beradik yang menekuni pembuatan kue khas Kalimantan yaitu bingka kentang bakar Birayang.

Saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Birayang RT 01 RW I Kecamatan BAS Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kamis (17/5) mama Firah yang sambil sibuk membakar kue bingka kentang menjelaskan pada bulan puasa ini dalam sehari Dia membuat kue dari 150 sampai 200 biji.

Pengolahan kue sebanyak itu menurutnya merupakan pesanan dari orang-orang Barabai yang juga berjualan dan juga pesanan dari Kabupaten tetangga yaitu Balangan.

"Harganya ada dua macam yaitu untuk bingka kentang ukuran besar Rp15 ribu dan ukuran lebih kecil Rp10 ribu perbijinya," katanya.
Proses pembakaran kue bingka kentang Birayang (Antaranews Kalsel/M. Taupik Rahman)

Semakin hari diterangkannya pesanan semakin meningkat, karena banyak instansi atau kantor-kantor pemerintahan yang memesan dengan jumlah besar untuk oleh-oleh pengganti makan minum karena bulan puasa.

"Kenapa disebut kue kentang Birayang diungkapkannya karena pembuatnya orang birayang namun juga banyak orang Barabai yang membuat namun kata pelanggan tak seenak buatan orang Birayang," katanya.

Mungkin yang membuat beda rasanya adalah proses pembuatannya, karena kue bingka olahannya langsung di bakar dibara api dari arang bukan menggunakan oven.

Bahan-bahan pembuatanya sama saja seperti telur,kentang, kelapa parut, tepung, gula pasir dan lain-lainnya dan setelah semuanya diadon maka tinggal di bakar sekitar 10-15 menit di tuangan yang sudah disediakan.

"Resep kue ini merupakan warisan dari orangtua kami yaitu Hj Aluh Masqud yang menekuni usaha pembuatan kue bingka kentang bakar sejak 40 tahunan yang lalu," katanya.
kue bingka kentang Birayang (Antaranews Kalsel/M. Taupik Rahman)

Sedangkan mama Firah fokus dalam pembuatan kue bingka telor dan kue lam, yang dalam proses pembuatannya juga di bakar.

untuk kue bingka telor kita lebih sedikit memproduksi yaitu hanya sekitar 35-50 perhari tergantung pesanan dari pembeli dan karena bahan lebih banyak telor jadi harganya sedikit mahal yaitu Rp17 ribu sedangkan yang menggunakan tambahan tapai Rp20 ribu perbijinya.

"Walaupun usaha ini musiman namun alhamdulillah dapat menjadi tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah," kata ibu yang sudah mempunyai 3 orang anak dan 2 diantara sudah kuliah.

Penasaran ingin mencicipi kue kentang bakar dari Birayang yang rasanya legit dan harumnya wangi khas, silahkan datang ke Pasar Birayang karena disana juga merupakan pasar Ramadhan yang di pinggir-pinggir jalan juga banyak yang jualan bingka kentang.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018